Dikenal Jadi Negara Miskin Tapi Sanggup Bikin Senjata Nuklir, Ternyata Ini Pabrik Uang Korea Utara
Jika Korut tidak memiliki sumber daya alam dan penduduknya bekerja sebagai sumber tani, bagaimana bisa negara ini terus menjalankan poyek nuklirnya?
SERAMBINEWS.COM - Mungkin tak banyak orang tahu bagaimana Korea Utara (Korut) menjalankan perekonomian negaranya.
Negera tersebut juga tidak memiliki sumber daya alam yang besar yang membuatnya menjadi negara dengan penghasilan potensial.
Sejauh ini, diketahui penduduk Korea Utara sebagian besar bekerja sebagai buruh tani.
Namun walau begitu Korea Utara menjalankan proyek nuklir dan memiliki kekuatan militer yang besar.
Inilah alasan mengapa beberapa negara lain tak boleh memandang remeh Korut.
Hanya saja, timbulah pertanyaan.
• Geger, China Rilis Video Angkatan Udaranya Serang Pangkalan Udara AS, Faktanya Bikin Geleng-geleng
• 50 Pengendara Baca Alquran & Nyanyi Lagu Indonesia Raya di Depan Meuligoe Wali Nanggroe, Kenapa?
Jika Korut tidak memiliki sumber daya alam dan penduduknya bekerja sebagai sumber tani, bagaimana bisa negara ini terus menjalankan poyek nuklirnya?
Dari manakah Korut mendapatkan uang?
Jika Anda bertanya-tanya mengenai hal ini, mungkin Anda bisa menemukan jawabannya di tulisan kali ini.
Melansir dari New York Post, dari laporan rahasia PBB, Korea Utara ternyata menghasilkan sekitar 2 miliar dollar AS atau Rp28 triliun.
Tapi dari 'mencuri' bank pertukaran kripto.
• VIRAL Foto KTP Gadis Cantik, Ternyata Pemotretan Dilakukan Setelah Bangun Tidur
• Kartu Prakerja Gelombang 10 Segera Dibuka: Kuotanya 200 Ribu, Begini Caranya Jika Gagal Tiga Kali
Uang tersebut juga dikatakan untuk membiayai proyek senjata pemusnahan massal mereka.
Pyongyang meningkatkan program nulir balistik, antar benua dalam beberapa tahun terakhir.
Para ahli mengatakan, Korea Utara terus menggunakan ruang maya untuk melancarkan serangan dan mencuri dana dari lembaga keuangan dan pertukaran uang kripto.
Pelakunya adalah Republik Demokratik Rakyat Korea yang beroperasi di bawah arahan Biro Pengintaian, dan mengumpulkan uang untuk program WMD (senjata pemusnah massal).