PON Papua 2021

Balap Sepeda Dicoret dari PON 2021, KONI Papua Minta Semua Pihak Hormati Keputusan Presiden

KONI Papua meminta provinsi lain menghentikan segala upaya memperjuangkan 10 cabang tercoret dari PON 2021.

Editor: Zaenal
(Dok Kementerian PUPR)
Pembangunan Venue PON XX Papua. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya, meminta seluruh pihak menghormati keputusan presiden terkait pencoretan 10 cabang olahraga pada ajang empat tahunan itu.

Kenius juga menegaskan tidak ada tuan rumah pendamping untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021.

Karenanya, pihak KONI Papua meminta provinsi lain menghentikan segala upaya memperjuangkan 10 cabang tercoret dari PON 2021.

Balap sepeda, adalah salah satu dari 10 cabang olahraga yang tercoret dari PON Papua 2021.

Sembilan cabang lainnya adalah tenis meja, bridge, gateball, ski air, boling, dansa, petanque, woodball, dan golf.

"PON XX tahun 2021 itu hanya akan digelar di Bumi Cenderawasih, tidak ada provinsi lain. Semua pihak harus hormati keputusan presiden," kata Kenius dalam laman resmi PON, Kamis (24/9/2020).

Menurut dia, Presiden Joko Widodo yang memutuskan mengurangi jumlah cabang olahraga yang akan dimainkan di PON sesuai dengan kemampuan Provinsi Papua.

"Bukan kami (Papua) yang minta dikurangi, tetapi dalam rapat terbatas dengan presiden, gubernur Papua meminta penambahan anggaran pembangunan infrastruktur, tetapi presiden perintahkan untuk mengurangi cabang olahraga, pengurangan cabor pun kami melakukan koordinasi dengan semua pihak," kata dia.

Dukung Pelaksanaan Pelatda PON Papua 2021, Ini Pesan Kapolda Aceh kepada Atlet

Kekerasan di Papua, Warga Serang Polsek Elelim dan Aniaya Kasat Intel Polres Yalimo

Terus Berupaya

Sementara itu, pengurus induk organisasi cabang olahraga terus berupaya agar kesepuluh cabor tercoret itu bisa tampil dalam PON tahun depan.

Pengurus Besar Ikatan Sports Sepeda Indonesia (PB ISSI), misalnya, bahkan telah melobi Menpora Zainudin Amali untuk membantu cabang olahraga balap sepeda bisa dimainkan di Papua.

PB ISSI berpendapat cabang balap sepeda harus dipertandingkan di PON karena atlet mereka telah dibina demi mempersiapkan diri tampil dalam multievent nasional terbesar itu.

Meski banyak provinsi kecewa dengan pencoretan 10 cabor ini, menurut Kenius, pembinaan atlet tidak hanya dilakukan lewat PON, tetapi juga  kejuaraan daerah, nasional dan internasional.

Dengan begitu, jika ada pihak lain yang terus melakukan manuver menggelar 10 cabor di provinsi lain, maka itu bukan PON di Papua.

"Tujuan PON ini kan mempererat persatuan dan kesatuan anak bangsa Indonesia, kalau hanya soal prestasi itu bukan tujuan kita," pungkas dia.

Anak dan Ibu Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dibunuh, Sang Ayah Menangis Ingat Pesan Terakhir Anaknya

Pangdam Iskandar Muda Lantik 363 Prajurit Tamtama

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved