Belajar Jarak Jauh
Illiza: Banyak Dampak Sosial, Pembelajaran Jarak Jauh Siswa tidak Efektif di Tengah Pandemi Covid-19
Baik karena keterbatasan kemampuan akademik, keterbatasan dalam membimbing yang mengakibatkan munculnya ketidaksabaran dan lainnya.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Angggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa'aduddin Djamal memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan di masa pandemi Covid-19 ini.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), menurutnya, memiliki problem yang mungkin sebelumnya tak terpikirkan seperti membuat sejumlah orang tua tidak sabar untuk membimbing anak dalam belajar.
Kemudian, terjadinya kekerasan pada anak seperti dengan munculnya video viral seorang ibu menganiaya anak yang berbohong tidak mengikuti pembelajaran secara online.
"Belum lagi masalah banyaknya orang tua yang memang secara kemampuan akademis tidak mampu membimbing anak mereka dalam belajar, sehingga PJJ pun tidak efektif untuk dilakukan," kata Illiza kepada Serambinews.com, Kamis (24/9/2020).
• Raja Salman Dari Arab Saudi Minta PBB Melucuti Persenjataan Hizbullah di Lebanon
• Pimpin Sidang Pemilihan Tingkat Pusat Bintara TNI Tahun 2020, Begini Pesan Pangdam Iskandar Muda
• Kisah Pilu Bripka Muhammad Reza, Anggota Polisi Ini Babak Belur Dikeroyok Massa saat Kejar Jambret
Illiza mengakui bahwa banyak orang tua yang tidak mempunyai kemampuan untuk membimbing anak mereka sendiri dalam belajar, khususnya dalam mengikuti PJJ.
Baik karena keterbatasan kemampuan akademik, keterbatasan dalam membimbing yang mengakibatkan munculnya ketidaksabaran dan lainnya.
"Padahal peran orang tua dalam PJJ ini seharusnya sangat besar. Karena mereka harus berkolaborasi dengan guru guna mentransfer ilmu pengetahun kepada siswa," ujar anggota Banleg DPR RI ini.
Mantan wali kota Banda Aceh ini menambahkan, PJJ merupakan media penting untuk menguji semua orang tua untuk menjalankan semua fungsi mereka sebagai orang tua.
Sebab pada hakikatnya, mendidik dan mengajar adalah tugas utama orang tua, bukan hanya tugas guru dan sekolah. Sehingga kematangan orang tua sangat penting untuk semua fase pendidikan anak.
"Sejak sebelum menikah, calon orang tua harus menyadari bahwa tugas utama nantinya adalah mendidikan anak-anak mereka sebagai generasi penerus," kata politisi Partai Persatuan Pembanguan (PPP) ini.
"Maka di sinilah pentingnya usia matang dalam berkeluarga (tidak menikah dalam usia dini) dan mempunyai pengetahuan tentang cara mendidik dan lainnya," demikian Illiza Sa’aduddin Djamal.(*)