Luar Negeri

Ada Taman Ganja di Negara Ini, Jadi Surga Bagi Para Perokok dan Tak akan Ditangkap

Taman ganja ini hasil dari penyemaian benih-benih ganja yang dilakukan oleh para aktivis pro-mariyuana sejak Februari lalu.

Editor: Faisal Zamzami
Shutterstock
Ilustrasi 

“Mereka bisa datang dan mencobanya,” ujarnya.

Bagi Jose Rivera, seorang aktivis ganja, taman ganja adalah alat untuk mendidik dan menawarkan "hak asasi manusia".

 "Kami ingin (anggota parlemen Meksiko) memahami bahwa kami merokok (ganja) dengan diam-diam dan bahwa kami tidak berisiko bagi siapa pun," katanya.

"Sudah cukup penganiayaan," ucapnya.

Menurut laporan yang dilansir dari The Hill pada 15 Juli 2020 silam, terdapat ada 420 tanaman ganja tumbuh di taman kecil di luar gedung Senat Meksiko.

Penggunaan ganja untuk obat keperluan pribadi telah didekriminalisasi di negara itu sejak 2009.

Tetapi menanam dan memperdagangkan tanaman tersebut masih merupakan tindak pidana federal.

Gerakan untuk melegalkan ganja telah mendapatkan kekuatan di Meksiko.

Terutama karena negara bagian AS telah melegalkan penggunaannya dan kekerasan kartel ganja meningkat di sana.

Produksi ganja tengah meningkat di negara bagian, seperti California dan Colorado.

Tapi Meksiko tetap menjadi sumber pasokan ganja paling signifikan di Amerika Serikat, yang dipakai menjadi obat internasional.

Hal itu menurut Penilaian Ancaman Narkoba Nasional Administrasi Penegakan Narkoba 2019.

Masuki Musim Panen, Petani di Serbajadi, Aceh Timur masih Rontokkan Padi Secara Manual

Mendagri Terus Ingatkan Pilkada sebagai Momentum Perang Total Melawan Covid-19

Sebelumnya diberitakan, Pengadilan tinggi Meksiko memberikan perintah kepada Pemerintah negara itu untuk menerbitkan peraturan tentang ganja untuk keperluan medis.

Perintah pengadilan itu diputuskan pada Rabu (14/08) waktu setempat, berkat gugatan yang diajukan keluarga pengidap epilepsi.

Seorang anak pengidap epilepsi tidak bisa mendapatkan obat yang berasal dari zat ganja tetrahydrocannabinol (THC) yang ia butuhkan untuk mengobati penyakitnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved