Suara Parlemen
Anggota DPR-RI TA Khalid Serahkan Alsintan Bantuan Kementan untuk Bireuen
Anggota DPR-RI Komisi IV Fraksi Gerindra Ir H TA Khalid MM, Kamis (24/09/2020) menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan)
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Anggota DPR-RI Komisi IV Fraksi Gerindra Ir H TA Khalid MM, Kamis (24/09/2020) menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) bantuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk kelompok tani di Bireuen bertempat di kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Peudada, Desa Meunasah Baro,Peudada.
Dalam penyaluran tersebut turut dihadiri staf ahli Bupati Bireuen, Ir H Mukhtar Abda MSi, anggota DPRK Bireuen Partai Gerindra, Faisal Hasballah SE MSM, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Bireuen, Muhammad Nasir SP MSM dan jajaran serta Muspika Peudada, Ketua DPC Gerindra Bireuen, H Fauzi MA, kelompok tani penerima bantuan.
Anggota DPRK Bireuen Komisi II, Faisal Hasballah SE MSM juga berterimakasih kepada Ir H TA Khalid MM atas perjuangan ditingkat pusat telah dapat memberikan bantuan berupa satu mobil traktor dan enam mesin pompa air.
• Rapat Kerja Komisi IV, TA Khalid Kenakan Kupiah Meukeutop Usulkan Polisi Hutan di Aceh jadi PNS
"Terimakasih atas perjuangan bapak TA Khalid sehingga dapat memberi bantuan dan berharap kelompok tani menjaga dengan baik, jangan berpindah tangan dan kita harapkan dapat lebih banyak lagi bantuan dapat diberikan kepada petani di Bireuen," imbuhnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Bireuen, Muhammad Nasir SP MSM, dalam sambutannya mengatakan, saat ini kondisi luas baku sawah di Bireuen 14.944 hektare tersebar 17 kecamatan.
Dengan kriteria sawah irigasi melebihi 10 ribu hektare, irigasi desa/perdesaan 844 hektare dan untuk sawah tadah hujan masih tinggi seluas 3.711 hektar dalam beberapa kecamatan.
"Apabila kita padukan dengan produksi padi rata-rata 6,7 ton/hektar dikali dengan luas total baku sawah itu dapat menghasilkan padi 100 ribu ton lebih dan dikali telah menjadi beras 62 persen total beras dihasilkan satu periode tanam 62 ribu ton setiap panen," ungkapnya.
• Nova Iriansyah Hadiri Rapat Paripurna, Ketua DPRA Ingatkan Plt Gubernur Soal Proyek Multiyears
Kadistanbun Bireuen juga menyampaikan kendala pertama dialami petani di Bireuen khususnya dan Aceh umumnya adalah soal pupuk subsidi sangat terbatas.
Untuk Bireuen diberikan 30 persen dari total kebutuhan RDKK lebih 18 ribu ton, untuk pupuk urea Bireuen hanya diberi 6000 ton.
Kedua juga masih sangat terbatas alat mesin pertanian baik dibutuhkan saat sebelum dan sesudah panen padi, seperti mobil traktor, mesin potong padi Combine Harvester.
"Apabila mesin tersedia petani bisa menghemat biaya produksi sampai 700 ribu/per hektar, atau hampir 10
miliar.
Selama ini areal sawah teknis di Bireuen disuplai air dari enam daerah irigasi yang ada di beberapa kecamatan di Bireuen," jelas Kadistanbun dalam acara turut dihadiri kepala BPP, keuchik, ketua kelompok penerima bantuan Alsintan dan mesin pompa air dan berharap bantuan lainnya.
• TA Khalid Bertamsil dalam Raker Komisi IV DPR RI dengan Mentan; Bibit & Pupuk Percuma tanpa Air
Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH MSi, diwakili staf ahli Ir H Mukhtar Abda MSi antara lain mengatakan, di masa pandemi Covid-19 pertanian sektor penting dalam menjaga ketahanan pangan.
Dukungan ketersediaan Alsintan khusus pra tanam, pra panen serta pasca panen diperlukan untuk mengatasi kelangkaan tenaga kerja pertanian, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan yang berujung pada peningkatan produktivitas pertanian serta penurunan biaya produksi.
Dengan adanya penyerahan alsintan ini diharap berdampak positif bagi petani di Bireuen. Untuk dapat bersaing di bidang pertanian, membutuhkan terobosan dalam hal alat mekanisasi pertanian canggih.
"Saya berharap bantuan ini dirawat dan dijaga dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat," sebutnya.(*)
• Hasil Swab Nakes dan Dokter RSUD Langsa, 67 Orang Positif Covid-19