Berita Aceh Utara
Ibu 3 Anak di Aceh Utara Ini Menangis saat Menceritakan Ditipu Rp 4 juta untuk Pengurusan Rumah
“Karena kami tak memiliki uang, kemudian menggadai sepetak sawah yang selama ini kami garap untuk menyerahkan uang tersebut kepada pria yang...
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
“Karena kami tak memiliki uang, kemudian menggadai sepetak sawah yang selama ini kami garap untuk menyerahkan uang tersebut kepada pria yang menjanjikan rumah tersebut,” ujar Rohani sambil menyapu mukanya yang basah dengan bulir-bulir bening yang menjauhi kelopak mata.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Rohani (27) asal Desa Trieng Pantang, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara menangis saat menceritakan kejadian ditipu seorang pria bertubuh tambun, ketika pegiat sosial dari Bireuen dan Aceh Utara berkunjung ke rumah tersebut, Sabtu (26/9/2020).
Tujuan dari pegiat sosial tersebut ke rumah bantuan itu, untuk mengantarkan bantuan berupa sembako sumbangan dari masyarakat.
Bantuan itu diserahkan Sulaiman alias Raja Salman dihadiri Akmal Daud, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Peduli Tanah Jambo Aye.
Rohani sudah 10 tahun tinggal dalam rumah berdinding tepas dan atap rumbia yang sudah bocor dengan lantai tanah.
Karena itu, ketika ada yang menjanjikan akan membangun rumah dengan biaya pengurusan Rp 5 juta ia langsung bersemangat.
“Karena kami tak memiliki uang, kemudian menggadai sepetak sawah yang selama ini kami garap untuk menyerahkan uang tersebut kepada pria yang menjanjikan rumah tersebut,” ujar Rohani sambil menyapu mukanya yang basah dengan bulir-bulir bening yang menjauhi kelopak mata.
Rohani melanjutkan menceritakan kejadian tersebut.
• Hingga 25 September, Kasus Positif Covid-19 Aceh 3.981 Orang
Sesekali ia menyapu mukanya dengan jilbab abu-abu yang dikenakannya.
Dari Rp 5 juta hasil gadai tanah tersebut, Rp 4,5 juta diserahkan kepada pria bertubuh tambun tersebut, dengan harapan bisa tinggal di rumah layak huni.
Tapi setahun kemudian kata Rohani, dirinya belum mendapatkan rumah bantuan yang dijanjikan pria tersebut.
Karena itu, suaminya Syarkawi menemui pria tersebut di kawasan Baktiya untuk menagih janjinya.
Namun, saat itu, hanya Rp 500 ribu yang dikembalikan.
Sedangkan rumah yang dijanjikan belum juga dibangun.