Berita Aceh Tamiang

Paving Block dari Sampah Plastik Produksi DLH Aceh Tamiang Mulai Diminati

Untuk membuat satu paving block membutuhkan 1 Kg sampah plastik, dan diklaim mempunyai daya tahan dua kali lipat dari paving block biasa.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Kadis LH Aceh Tamiang, Sayed Mahdi saat memasukan sekaligus memutar sampah plastik untuk dijadikan paving block. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Paving block dari limbah plastik yang diproduksi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Tamiang mulai dilirik peminat.

Hal ini disampaikan Kadis LH Aceh Tamiang, Sayed Mahdi setelah dirinya secara khusus ditemui pihak Balai Sarana Permukiman Wilayah Aceh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, baru-baru ini.

Sayed mengatakan dalam pertemuan di Langsa itu pihak Balai mengapresiasi DLH Aceh Tamiang karena telah menanggulangi persoalan sampah plastik dengan metode inovatif.

Bahkan pihak Balai menyampaikan ketertarikannya membantu DLH Aceh Tamiang memasarkan produk paving block berbahan 100 persen sampah plastik itu.

“Sebagai bentuk apresiasi, mereka bersedia membantu memasarkan paving block yang sedang kami produksi bersama Bank Sampah,” kata Sayed, Minggu 927/9/2020).

Dukungan ini diakui Sayed menjadi motivasi mereka untuk terus melakukan inovasi dalam mengatasi sampah.

Persoalan sampah plastik ini diakuinya telah menjadi isu dunia, dan sampai saat ini masih terus dilakukan cara penanggulangan yang tepat.

Namun Sayed mengungkapkan produksi paving block yang mereka lakukan masih sebatas uji coba.

Dari beberapa kali simulasi, Sayed mengungkapkan pihaknya membutuhkan alat yang bisa bekerja lebih cepat untuk mendukung produksi massal.

Saat ini proses pembuatan paving block yang dilakukan di TPA Kampung Durian, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang masih manual.

Plastik-plastik yang telah dipilah oleh petugas dimasukkan ke dalam dandang, lalu dipanaskan menggunakan kompor gas hingga mencair sempurna sekira 30 menit, kemudian cairan plastik ini dialirkan ke dalam alat cetak (molding) yang juga didesain secara manual.

“Setelah itu dipress dua sampai tiga menit agar menjadi padat dan lalu didinginkan dalam air sekitar 20-30 menit,” beber Sayed seraya mengatakan, satu buah paving block membutuhkan satu kilogram sampah plastik.

Berdasarkan literatur yang ditelusuri Sayed, paving block plastik ini mempunyai daya tahan dua kali lipat dari paving block biasa. 

“Untuk menghasilkan paving block yang semakin baik dan berkualitas, ke depan kami akan terus berinovasi, termasuk kemungkinan penambahan peralatan yang lebih baik dan tidak manual lagi,” ungkapnya.

Saat ini petugas DLH bersama Bank Sampah mengandalkan lima dandang dan kompor gas untuk memproduksi paving block plastik ini.

Sayed berharap ke depan mereka dibekali alat pencacah sampah agar proses produksi bisa semakin cepat.(*)

Viral Balapan Liar Disambut Polisi di Garis Finish, Pertaruhkan Uang Sebesar Rp 14 Juta

VIDEO - Booming Tanaman Hias, Harga Janda Bolong Setara Motor Matic XMAX Hingga Ninja Rp 96 Juta

Dua Kali Cerai, Wanda Hamidah: Aku Sudah Males Pacaran Lagi

Cerita Pengemudi Ojek Online Ditipu Pelanggan, Kehujanan Antar 14 Porsi Ayam Geprek ke Rumah Kosong

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved