Luar Negeri

Pangeran Charles Memperingatkan Virus Corona Dapat Menghancurkan Masa Depan Siswa

Pangeran Charles dari Inggris telah memperingatkan bahwa 1 juta anak muda di Inggris mungkin membutuhkan bantuan segera.

Editor: M Nur Pakar
AP/File
Pangeran Charles dan Camilla the Duchess of Cornwall dari Inggris setelah menghadiri kebaktian tahunan Commonwealth Day di Westminster Abbey di London pada 9 Maret 2020. 

Bersamaan dengan pembatasan lain pada interaksi sosial, tetapi banyak pakar kesehatan mengatakan langkah tersebut tidak cukup efektif.

Beberapa daerah telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk mengendalikan lonjakan lokal.

Pada Senin (28//2020) sekitar seperempat dari 65 juta orang Inggris akan hidup di bawah pembatasan yang meningkat ini.

London, rumah bagi hampir 9 juta orang, ditambahkan ke daftar pantauan COVID-19 pemerintah sebagai area yang
menjadi perhatian.

“Sangat mungkin bahwa London akan menemukan dirinya dalam situasi dengan pembatasan,” kata Lammy.

Beberapa anggota parlemen mengkritik pemerintah Konservatif karena menyalahgunakan kekuasaannya dengan membatasi kebebasan sipil tanpa persetujuan parlemen.

House of Commons pada Rabu (30/9/2020) akan mempertimbangkan amandemen undang-undang COVID-19 yang ada yang akan memberi Parlemen hak untuk memberikan suara pada pembatasan baru.

Sekretaris Kebudayaan Oliver Dowden membela keputusan pemerintah untuk bergerak maju tanpa persetujuan sebelumnya dari Parlemen.

"Saya pikir penting dalam krisis seperti ini, ketika segala sesuatunya bergerak sangat cepat, bahwa pemerintah memiliki kekuatan untuk bergerak cepat ' untuk menahan virus, kata Dowden kepada Sky News.

"Tapi kemudian penting bahwa anggota parlemen meminta pertanggungjawaban kami dan memberikan suara untuk itu, dan itulah yang sebenarnya terjadi," katanya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved