BMKG Ungkap Fakta-fakta Soal Ancaman Potensi Tsunami 20 Meter di Pesisir Selatan Laut Jawa

Penelitian itu untuk mendukung penguatan sistem mitigasi bencana sehingga kita dapat mengurangi atau mencegah dampak dari bencana tersebut.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
For Serambinews.com
Ilustrasi - Penampakan awan Arcus seperti gelombang Tsunami di Meulaboh, Aceh Barat Senin (10/8/2020) pagi. 

Skenario kejadian tsunami yang dimodelkan ini serupa dengan kejadian tsunami Aceh tahun 2004 silam, yang juga diakibatkan gempa bumi dengan kekuatan 9.1 SR , serta tsunami mencapai pantai waktu kurang lebih 20 menit.

“Sejak tahun 2008 Pemerintah Indonesia telah mengantisipasi potensi kejadian tsunami akibat gempa bumi megathrust seperti yang pernah terjadi di Aceh tahun 2004, dan juga seperti yang telah dimodelkan oleh beberapa peneliti tersebut,” papar Dwi.

Sepak Terjang PKI di Aceh dan Buku Atjeh Mendakwa Karangan Thaib Adamy Sebagai Pembelaan

Tanggapi Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, Pakar Sebut Harus Waspada

Jadi, kata Dwi, Sistem Peringatan Dini yang dibangun di BMKG memang disiapkan untuk memonitor dan mengantisipasi kejadian gempabumi (termasuk gempabumi megathrust) dengan magnitudo dapat mencapai lebih dari 9 SR.

“Sistem itu juga akan memberikan Peringatan Dini potensi datangnya gelombang tsunami dalam waktu 3 sampai 5 menit setelah kejadian gempabumi,” katanya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Dua Tapir Ditabrak Mobil Saat Menyeberang Jalan, Satu Mati dan Satu Lagi Luka-luka

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved