Berita Abdya

Harga TBS Kelapa Sawit Melonjak Jadi Rp 1.300-an Per Kg, Produksi Petani Abdya Turun Drastis  

Harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di tingkat petani Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), meningkat tajam.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: M Nur Pakar
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Petani mengangkut TBS kelapa sawit yang baru dipanen di perkebunan rakyat kawasan Jalan 30, Kecamatan Babahrot, Abdya, Sabtu (18/7/2020). 

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di tingkat petani Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), meningkat tajam.

Sayangnya, tingkat produksi kelapa sawit rakyat terjadi penurunan drastis.

Sehingga komoditi ekspor tersebut juga belum memberi keuntungan menjanjikan terhadap para petani kelapa sawit di Kabupaten Abdya.

Pantauan Serambinnews.com, Rabu (30/9/2020), pedagang pengepul di Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee, menampung TBS kelapa sawit dari petani berkisar Rp 1.330 sampai Rp 1.350 per kilogram (kg).

Harga tampung dari petani itu mengalami kenaikan dari tingkat harga bulan Juli 2020 lalu pada kisaran Rp 880 sampai Rp 900 per kg.

“Harga beli dari petani merupakan tertinggi sepanjang tahun 2020,” kata Salim, pedagang pengepul TBS kelapa sawit di Babahrot kepada Serambinews.com.

Sebagai perbandingan, awal Juni 2020 lalu, harga TBS di tingkat petani di Abdya masih terpuruk hanya Rp 650 per kg, kemudian harga meulai merangkak naik sejak awal Juli 2020 lalu.

Pasien Positif Covid-19 Abdya Meninggal Bertambah Menjadi 6 Orang, Pasien Sembuh 54 Orang

Hingga akhir September ini, harga TBS kelapa sawit hampir menyentuh Rp 1.400 per kg.

Tapi harga TBS kelapa sawit memang terjadi naik turun sesuai harga pembelian oleh pengusaha PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) di Kabupaten Nagan Raya.

Produksi TBS kelapa sawit Kabupaten Abdya dijual kepada pengusaha sejumlah PMKS di Nagan Raya, dan sebagian kecil dijual kepada pengusaha PMKS yang beroperasi di Kota Subulussalam, melalui pemegang SP.

Hal ini terjadi dikarenakan, di Abdya belum ada satupun beroperasi PMKS atau Pabrik CPO, meskipun sebenarnya merupakan kebutuhan sangat-sangat mendesak bagi ribuan petani sawit setempat.

Dari keterangan diperoleh Serambinews.com bahwa harga beli TBS kelapa sawit oleh pengusaha PMKS di Subulussalam lebih tinggi dibandingkan pengusaha PMKS di Kabupaten Nagan Raya.

“Pengusaha PMKS di Singgersing, Subulussalam menampung TBS mencapai Rp 1.780 per kg,” kata Salim, pedagang pengepul yang kadang-kadang membawa TBS ke Subulussalam.

FISIP Unimal Gelar Webinar, Bahas Pemberdayaan Masyarakat Adat dalam Percepatan Ekonomi Nasional

Sementara pengusaha PMKS di Nagan Raya menampung TBS kelapa sawit pada kisaran Rp 1.550 sampai Rp 1.570 per kg pada akhir September ini.

Kenaikan harga TBS kelapa sawit sejak Juli lalu tentu sangat melegakan para petani kelapa sawit rakyat di Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee sebagai daerah sentra produksi sawit di Abdya.

Para petani setempat mulai lega lantaran kenaikan harga kelapa sawit bisa menambah pendapatan di tengah kesulitan ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19.

Kenaikan harga TBS sawit juga akan mengembalikan gairah para petani merawat areal perkebunan kelapa sawit yang terlantar akibat harga TBS yang merolot.

Tingkat harga terus mengalami kenaikan, meskipun sempat naik turun, namun hingga akhir September ini hampir menyentuh harga Rp 1.400 per kg di tingkat petani.

Tangkal Serangan Gelombang Pasang, TNI/Polri Lakukan Penghijauan di Gampong Pasir Aceh Barat

Akan tetapi ketika para petani kembali bergairah mengurus areal perkebunan, ternyata tingkat produksi TBS kelapa sawit terjadi penurunan drastis pada pertengan September ini.

Bahktiar, salah seorang pekerja perkebunan kelapa sawit di kawasan Jalan 30 (Jalan Lingkar Babahrot) menjelaskan, produksi TBS turun mencapai 50 persen, dibandingkan produksi bulan Agustus lalu.

“Areal kelapa sawit seluas 4 hektare, biasanya bisa berproduksi 4,5 ton, turun menjadi sekitar 2.6 ton,” katanya. Penurunan tingkat produksi dikatakan dialami seluruh areal kebun sawit masyarakat setempat.

Dikarenakan terjadi produksi sangat mencolok, meskipun tingkat harga terjadi lonjakan sehingga belum juga memberikan keuntungan menjanjikan terhadap para petani.

Sebab, sebagian penghasilan kebun kelapa sawit juga digunakan untuk merawat kebun. Seperti membasmi gulma dengan racun rumput atau pembersihan, pemupukan dan pemangkasan pelepah kelapa sawit atau dodos.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved