Berita Aceh Singkil
Pantas Nelayan Tergiur, Segini Keuntungan Budidaya Barramundi Si Kakap Putih
Kepala Dinas Perikanan Aceh Singkil, Saiful Umar menjelaskan, keuntungan budidaya kakap putih sekitar 50 persen dari biaya produksi.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Lalu, berapa keuntungan budidaya barramundi sehingga menarik nelayan yang sebelumnya menggantungkan hidup dari ikan tangkap? Kepala Dinas Perikanan Aceh Singkil, Saiful Umar, Kamis (1/10/2020) menjelaskan, keuntungan budidaya kakap putih sekitar 50 persen dari biaya produksi.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil, melalui Dinas Perikanan berhasil memproduksi sendiri bibit ikan barramundi alias si kakap putih.
Bibit kakap putih itu diproduksi di balai benih ikan air laut (BBIAL) Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Banyak.
Dengan kapasitas 30 ribu sampai 40 ribu sekali produksi.
Sejak setahun terakhir, bibit kakap putih itu dibudidayakan nelayan Pulau Banyak, Pulau Banyak Barat.
Kemudian, menyusul Singkil dan Singkil Utara.
Budidaya barramundi cukup menjanjikan, sehingga terus berkembang.
• Positif Corona di Aceh Capai 4.552 Orang, Termasuk 176 Meninggal, Ini Rinciannya dan Terbanyak Kini
Hingga jumlah pelaku budidaya mencapai ratusan.
Lalu, berapa keuntungan budidaya barramundi sehingga menarik nelayan yang sebelumnya menggantungkan hidup dari ikan tangkap?
Kepala Dinas Perikanan Aceh Singkil, Saiful Umar, Kamis (1/10/2020) menjelaskan, keuntungan budidaya kakap putih sekitar 50 persen dari biaya produksi.
Keuntungan itu diperoleh, setelah budidaya tahap kedua dan seterusnya.
Sementara pada putaran pertama, dari nol sampai panen sekitar 20 persen.
"Mengapa 20 persen, karena dari nol pembudidaya mengeluarkan modal keramba. Putaran berikutnya hanya pakan dan biaya kerja, keuntungannya mencapai 50 persen dari biaya," kata Saiful Umar.
Ia menjelaskan, penghasilan budidaya yang telah dilakukan nelayan Pulau Banyak, saat program percontohan hingga menarik nelayan lain.