Fakta Pelaku Vandalisme Mushala Darussalam, Depresi hingga Dikucilkan, Dulu Rajin Beribadah
Dalam video yang beredar, warga syok melihat mushala dalam kondisi penuh coretan di dinding, papan tulis, lantai, hingga sajadah.
Hal itu diperkuat dengan keterangan keluarga pelaku.
Keluarga menyampaikan, keluhan kejiwaan tersebut sudah terlihat sejak SKN duduk di bangku kelas tiga SMP.
Saat itu, pelaku sulit tidur hingga muncul dorongan melakukan kekerasan serta perkelahian.
• Gaji dan Tunjangan PPPK Setara dengan PNS, Segini Nominalnya
Dikucilkan, diterapi hingga rukiyah
Menurut keterangan, keanehan tersebut salah satunya dipicu karena pelaku merasa dikucilkan.
Aksi vandalisme mushala yang terjadi, juga disebut menjadi bagian pelampiasan kekesalan pelaku.
"Apa yang dilakukan (merusak mushala) merupakan pelampiasan kekesalan terhadap orang-orang di sekitar yang mengucilkan dan menghindarinya," kata Ade.
Semenjak mengalami gangguan, orangtua pelaku bahkan telah mencoba berbagai cara untuk memulihkan SKN.
Mereka mencoba dengan hipnoterapi sampai melakukan rukiyah.
SKN pun sempat dilarang keluar jika tak didampingi orangtua.
Sebelumnya sosok taat beribadah, sering lihat konten agama di Youtube
SKN sebelumnya dikenal sebagai sosok yang taat beribadah.
Dia bahkan sering mengikuti shalat berjemaah di mushala.
SKN juga diketahui sering menonton konten agama di YouTube.
"Tersangka juga sering melihat YouTube tentang perjuangan nabi dan juga sejarah perkembangan Islam di Turki. Dia meyakini apa yang dia lakukan kemarin itu benar," ungkap Ade.