Internasional

India Hapus Taj Mahal dari Program Promosi Pariwisata, Berusaha Merubah Warisan Islam

Pemerintah India telah menghapus Taj Mahal dari program promosi pariwisata resmi mulai Jumat (2/10/2020).

Editor: M Nur Pakar
Dok.Pribadi/INSTAGRAM
Nabila Syakieb saat berpose di depan Taj Mahal India 

SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Pemerintah India telah menghapus Taj Mahal dari program promosi pariwisata resmi mulai Jumat (2/10/2020).  

Menurut sejarawan ada upaya merusak warisan Islam di negara itu dan mengesampingkan minoritas Muslim.

Penghapusan mausoleum Mughal abad ke-17 Situs Warisan Dunia UNESCO menyusul penghapusan nama kota Muslim di negara tersebut.

Departemen Pariwisata Uttar Pradesh, tempat Taj Mahal berada, menggunakan Hari Pariwisata Dunia pada 27 September untuk merilis iklan surat kabar dengan daftar 20 tempat wisata teratas di negara bagian itu.

Situs Hindu dan Buddha berada di tempat teratas, tetapi menghilangkan monumen Mughal yang terkenal di dunia.

“Dengan menyerang dan merusak sejarah Islam, partai yang berkuasa mencoba melupakan Muslim India," kata Farhat Hasan, seorang profesor sejarah di Universitas Delhi kepada Arab News.

Bahkan, katanya, dapat  menyangkal hak sipil dan politik  dan jika mungkin, hak kewarganegaraan Muslim.

“Untuk menghilangkari hak-hak sipil dan politik Muslim, perlu juga menyangkal hak-hak mereka atas sejarah, dan inilah yang dilakukan sekarang dengan merongrong warisan Islam dan peran politik mereka saat ini,” tambah Hasan.

Pada 2017, ketika Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath dari Partai Bharatiya Janata (BJP) menjabat, mausoleum marmer putih yang dibangun di Agra oleh kaisar Shah Jahan pada 1632 tidak dimasukkan dalam buklet pariwisata resmi.

Menurut perkiraan, lebih dari 6 juta wisatawan mengunjungi Agra setiap tahun untuk melihat Taj Mahal.

Pada 2018 hingga 2019, monumen ini menghasilkan pendapatan lebih dari 13 juta dolar AS, baik dari turis asing maupun domestik.

Pengadilan India Khianati Muslim, Bebaskan Pelaku Penghancuran Masjid Babri 1992 Diubah Jadi Kuil

Namun, Departemen Pariwisata membantah telah merusak Taj Mahal, dengan mengatakan pihaknya mencoba mempromosikan situs yang kurang terkenal.

“Anda menafsirkannya secara berbeda. Seluruh dunia tahu tentang Taj Mahal, tapi kami hanya ingin mempromosikan situs yang kurang dikenal, ”kata Avinash Chandra Mishra, Sekretaris Departemen Pariwisata Uttar Pradesh.

Dia mengatakan tema promosi tahun ini adalah “pariwisata pedesaan”.

Dia menambahkan:

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved