Janda Lansia ini Stroke, Tinggal di Rumah tak Layak Huni, Kini Telah Dibenah Lazismu Lhokseumawe

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Yuhariah (58), janda miskin yang berdomisili di Dusun Ampera, Desa Blang Weu Baroh, Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, tak kuasa menahan haru saat rumahnya kini telah dibedah oleh Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah atau Lazismu Lhokseumawe.

Selama ini ia tinggal dirumah yang berdinding yang ditutup berbagai lembaran spanduk, berlantai tanah yang telah ditempatinya puluhan tahun kini telah dibedah untuk disulap menjadi rumah layak huni.

"Saya Sekitar 41 tahun menempati rumah ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Lazismu," kata Yuhariah.

Saat ini ia hidup bersama 4 anaknya setelah sang suami meninggal dunia. Bahkan dalam dua tahun terakhir kondisi kesehatan Yuhariah menurun hingga terbaring dirumah karena stroke.

Sebelum dibedah, kondisi rumah Yuhariah sangat memprihatinkan. Rumahnya berdinding yang ditutup berbagai lembaran spanduk yang telah ditempatinya puluhan tahun, dindingnya terbuat dari kayu, bahkan saat musim hujan, gubuk tersebut bocor sehingga tidak layak dijadikan tempat berteduh.

Yuhariah mengaku selama ini tidak mampu membangun rumah sendiri. Penghasilannya tidak ada lagi sejak suaminya sudah meninggal dan kini ia pun telah sakit sejak tiga tahun terakhir.

"Selama ini saya tidak sanggup membangun rumah yang layak huni. Saya tidak punya penghasilan apa-apa," ungkapnya.

Ketua Lazismu Lhokseumawe Farhan Zuhri Baihaqi kepada Serambinews.com, Sabtu (3/10/2020) mengatakan pihaknya telah mengambil kesimpulan untuk membedah kontruksi rumah Yuhariah yang berasal dari Pos Zakat Lazismu Lhokseumawe.

"Melihat kondisi bu Yuhariah yang teramat memprihatinkan mendorong Lazismu untuk segera bergerak" kata Farhan.

Dijelaskan, ditengah pandemik virus corona Lazismu memang fokus pada penguatan UMKM, tapi pihaknya juga mempunyai slot untuk bedah kontruksi rumah walaupun tidak dalam nominal besar.

“Berdasarkan informasi, dinding rumah bu Yuhariah sebelum nya berasal dari spanduk bekas pakai, lantai tanah. Apalagi kalau hujan tiba, rumahnya tergenang dan bocor masuk air,” sebut Farhan.

Untuk masa pekerjaanya, bedah rumah akan berjalan hingga 2 pekan kedepan.

“Alhamdulillah, bu Yuhariah sedikit terbantu bebannya, setelah rumahnya di bedah,” pungkas Farhan.(*)

• Nova Launching Kapal Aceh Hebat 1 ke Laut di Karimun, Berlayar di Aceh Akhir November

• Banda Aceh Tambah 5.000 Test Swab Covid-19, Ini Penjelasan Kadinkes Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes

• BREAKING NEWS - Empat Rumah Warga Peusangan, Bireuen Ludes Terbakar