Berita Aceh Timur

Ini Perkiraan Penyebab Pengembala Kerbau Diduga Hilang di Hutan Saat Cari Bunga Keladi

“Namun hal ini belum bisa kita percaya, tapi kita wajib berusaha mencarinya. Mohon doanya semoga korban segera ditemukan,” kata Rahmadsyah.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Warga pergi melakukan pencarian terhadap, Abubakar (40), warga yang hilang di hutan saat pergi mengembala kerbaunya di kawasan hutan Dusun Pulo Munta, Desa Ranto Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur. 

“Namun hal ini belum bisa kita percaya, tapi kita wajib berusaha mencarinya. Mohon doanya semoga korban segera ditemukan,” kata Rahmadsyah.    
 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur  

SERAMBINEWS.COM, IDI - Orang pintar memperkirakan dua kemungkinan penyebab hilangnya Abubakar (40).

Abubakar adalah warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, yang hilang di hutan Simpang Jernih, Jumat (2/10/2020).

Pertama korban diduga disamun makluk halus, sehingga korban tersesat di kawasan hutan saat mencari bunga janda bolong.

Kedua, ada kemungkinan korban hilang di sungai.

Camat Simpang Jernih, Rahmadsyah, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Minggu (4/10/2020), seiring pencarian tersebut juga sudah melibatkan orang pintar.  

“Namun hal ini belum bisa kita percaya, tapi kita wajib berusaha mencarinya. Mohon doanya semoga korban segera ditemukan,” kata Rahmadsyah.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga empat desa dibantu TNI/Polri dari Koramil dan Polsek setempat, petugas BPBD, dan Petugas Basarnas masih mencari korban.

Bahkan, pencarian pria yang diduga hilang di hutan Simpang Jernih, Aceh Timur, saat mencari bunga janda bolong ini, juga melibatkan orang pintar. 

Camat Simpang Jernih, Rahmadsyah, mengatakan, hingga Minggu (4/10/2020) siang, warga empat desa dibantu TNI/Polri dari Koramil dan Polsek setempat, petugas BPBD, dan Petugas Basarnas masih mencari korban. 

“Kita sudah berusaha mencarinya tapi korban belum ditemukan, dan pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan hingga Minggu hari ini,” ungkap Rahmadsyah.

Selain pencarian secara langsung, ungkap Rahmadsyah, pencarian juga melibatkan orang pintar.

VIDEO - Sedihnya Kucing Imut Berjalan Mengesot, Diduga Lumpuh Akibat Disiksa Manusia

Daur Ulang Sampah Plastik Hasilkan BBM Setara Premium dan Solar

Demi Merasakan Sensasi Menikah Lagi Seorang Duda Bangkotan di Cina Ini Curi Puluihan Gaun Pengantin

Muspika Simpang Jernih, Aceh Timur, berdikusi melakukan upaya pencarian terhadap, Abubakar (40), warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, yang hilang di hutan saat mengembala kerbaunya.
Muspika Simpang Jernih, Aceh Timur, berdikusi melakukan upaya pencarian terhadap, Abubakar (40), warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, yang hilang di hutan saat mengembala kerbaunya. (For Serambinews.com)

Cari janda bolong

Sebelumnya lagi diberitakan, Abubakar (40), warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, yang hilang di hutan Simpang Jernih, Jumat (2/10/2020) hingga kini belum ditemukan, Minggu (4/10/2020

Dugaan awal ia hilang saat mengembala kerbaunya di kawasan hutan Dusun Pulo Munta, Desa Ranto Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur.  

Tapi belakangan ada informasi korban hilang diduga karena tersesat di hutan saat mencari bunga janda bolong.

Ya, seperti diketahui, bunga janda bolong saat ini sedang ngetren, termasuk di kalangan pecinta bunga di Aceh.

Harganya mencapai puluhan juta rupiah. 

“Usai sarapan Jumat pagi korban minta izin kepada dua temannya (Adik iparnya) untuk memindahkan kerbau, sambil mencari bunga janda bolong di kawasan hutan.

Tapi usai Shalat Jumat korban tak kunjung kembali, biasanya pukul 11.00 korban sudah kembali untuk shalat, tapi hingga usai shalat Jumat hari itu, korban tak kunjung kembali diduga tersesat,” kata Rahmadsyah.

Berhubung hingga seusai Jumat korban tak kembali ke rumah, baru kemudian adik iparnya berusaha mencari ke lokasi pengembalaan kerbau. Tapi hanya kerbau yang ditemukan di lokasi, sedangkan korban tidak ditemukan.

Didampingi Kapolsek Simpang Jernih, Ipda Ade Candra SH, Rahmadsyah mengatakan saat ini masyarakat Simpang Jernih sedang ngetren mencari bunga janda bolong.

Mereka tergiur dengan harga jual bunga ini mencapai puluhan juta rupiah .

“Jadi saat ini warga Simpang Jernih, banyak tergiur mencarinya (bunga Janda Bolong) karena harganya mahal. Sama seperti saat ngetren batu giok, dan kayu alim,” ungkap Rahmadsyah.

Sebagian warga Simpang Jernih selama ini, jelas Rahmad, sudah ada yang menemukan bunga sejenis bunga janda bolong di kawasan hutan dan dijual dengan harga bervariasi.

Sebelumnya diberitakan, Abubakar (40), warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, dilaporkan hilang di hutan saat pergi mengembala kerbaunya.

Korban hilang di kawasan hutan Dusun Pulo Minta, Desa Ranto Panjang, Kecamatan Simpang Jernih.

Rahmadsyah, Camat Simpang Jernih, Aceh Timur, mengatakan, Keuchik Gampong Batu Sumbang, Wahidin (40) telah melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Simpang Jernih.

Menurut informasi dari Wahidin, korban hilang sejak Jumat (2/10/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Korban pergi mengembala kerbau pada Jumat ke kawasan hutan Pulo Munte, namun korban tak kunjung pulang ke rumahnya,” ungkap Rahmadsyah.

Tak Hanya Paving Block, DLH Aceh Tamiang juga Manfaatkan Sampah Plastik Menjadi BBM

Daftar harga tanaman Janda Bolong
Daftar harga tanaman Janda Bolong (Tangkap layar/Tokopedia)

Kronologis awal

Seperti diberitakan sebelumnya, Abubakar (40) warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, dinyatakan hilang di hutan saat mengembala kerbaunya Jumat (2/10/2020).

Ternyata, korban sempat minta izin kepada dua teman yang ikut bersamanya saat itu.

Korban minta izin kepada kedua temannya untuk pergi mengembala kerbaunya.

Kedua saksi atau teman korban, menceritakan hal itu, kepada Wahidin Keuchik Gampong Batu Sumbang.

"Kedua saksi ikut bersama korban saat itu, sebelum korban hilang," ungkap Rahmadsyah Camat Simpang Jernih, kepada Serambinews.com, mengutip keterangan Wahidin, saat melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Simpang Jernih.

Berdasarkan keterangan kedua saksi, jelas Rahmad, korban hilang saat sedang mengikat kerbau untuk diberi makan di kawasan hutan.

"Sebelum hilang, korban sempat meminta izin kepada kedua saksi tersebut untuk melihat kerbaunya.

Namun korban tak kunjung kembali setelah mengikat kerbaunya, sehingga kedua saksi pun mengecek ke tempat korban mengikat kerbau. Tapi korban tak ditemukan di tempat korban mengikat kerbaunya," jelas Rahmad.

Kemudian, kedua saksi tersebut mencoba mencari korban hingga pukul 18.30 WIB Jumat sore.

Tapi korban tak juga ditemukan, sehingga kedua saksi kembali ke rumahnya di Desa Batu Sumbang karena hari sudah gelap.

Keesokkan harinya, Sabtu (3/10/2020) korban juga tak kunjung kembali ke rumahnya.

Kedua saksi pun melaporkan kejadian itu, ke keuchik Desa Batu Sumbang Wahidin, dan menjelaskan kronologis kejadiannya.

Kemudian Keuchik Wahidin membuat laporan ke Mapolsek Simpang Jernih.

Kemudian Polsek memerintahkan warga secara bersama-sama melakukan pencarian terhadap korban. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved