Berita Abdya

Nidar Ratna Ayu, Bersyukur Jadi Muslimah, Kisah Sekeluarga Asal Tapanuli Selatan Sumut Jadi Mualaf

Nidar Ratna Ayu, satu di antara tujuh putri Fatimah mengucapkan kalimat syahadat, dibimbing Said Firdaus, Imam Masjid At-Taqwa, Kecamatan Manggeng

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Nidar Ratna Ayu 

Ayah 10 putra-putri dari perkawinannya dengan Fatimah mengatakan keputusan pindah keyakinan murni keinginan bersama istri dan anak, dan sama sekali tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Karena tertarik menjadi penganut Islam, Eti Sama Gela, rela meninggalkan tempat tinggal yang sudah dihuni puluhan tahun di lokasi hutan Morsa, kawasan sangat terpencil Desa Gunung Baringin, Tapanuli Selatan, kemudian datang ke Aceh.

Ia bersama seluruh keluarga berencana menetap dan berbaur bersama masyarakat di Labuhan Haji Barat.

“Mungkin, keputusan ini merupakan ilham bagi keluarga ku semua,” kata Eti Sama dengan terbata- bata dan berlinang airmata.

Perasaan haru dan bahagia juga dikemukakan dengan penuh haru oleh Agusniat (20) -- menantu perempuan dari Eti Sama-- didampingi suaminya, Yaswan Gea (20).

Sambil menangis haru ibu muda satu anak ini mengaku sangat bahagia setelah masuk Islam.

“Mudah-mudahan ke depannya saya terus berjuang untuk menjadi Islam. Mudah-mudahan Allah SWT bisa membuka jalan rezeki kepada kami.

Kami keluarga sangat sederhana dan hidup sangat susah. Setelah ini (masuk Islam) kami terus berjuang, mudah-mudahan kami bisa bahagia untuk selamanya,” ungkap Agusniat sambil menangis haru ketika diwawancarai Serambinews.com.

Ungkapan dengan penuh haru dari ibu muda ini diaminkan oleh seluruh warga mendampinginya di Masjid Baitul Fallah, Dusun UJong Blang, Gampong Kuta Trieng, Labuhan Haji Barat.

Terima Bantuan Tanah

Keputusan satu keluarga (13 orang) dari Tapanuli ini masuk Agama Islam mendapat simpati dari banyak pihak. Bantuan dari warga dan tokoh masyarakat terus mengalir.

Usai pensyahadatan secara terbuka Camat Labuhan Haji Barat, H Said Surhardi mengumumkan bahwa Azmir SH, tokoh masyarakat Blang Keujeren, Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan, dan H Lahmuddin, tokoh masyarakat asal Manggeng, Abdya memberikan wakaf tanah sebagai pertapakan pembangunan rumah bagi keluarga mualaf tersebut.

Tanah sebagai lokasi pembangunan rumah yang diwakafkan oleh Azmir dan H Lahmuddin secara kebEtulan pula berada di satu lokasi di Desa Kuta Trieng, Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan.

Usai pensyahadatan, Baitul Mal Aceh Selatan juga memberikan bantuan kepada keluarga mualaf tersebut, termasuk bantuan berupa uang dari sejumlah warga.

Malah, ada bantuan berupa uang yang dikirim salah seorang pejabat dari Banda Aceh yang dititipkan pada seorang untuk diserahkan kepada mualaf tersebut.

Dihadiri Pejabat Pemerintah

Acara pensyahadatan anggota satu keluarga yang masuk Islam di Masjid Baitul Fallah, Dusun Ujong Blang, Gampong Kuta Trieng, bukan saja dihadiri dan disaksikan ratusan warga dan tokoh masyarakat Kecamatan Labuhan Haji Barat, melainkan mendapat perhatian besar dari Pemkab Aceh Selatan.

Acara ini dihadiri dan disaksikan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekdakab Aceh Selatan, Zaini Bakri, Kadis Pendidikan Dayah, Drs Farid Wadjidi, Kadis Syariat Islam, Indra Hidayat SAg MAg, Kepala Baitul Mal diwakili Firdaus, Camat Labuhan Haji Barat, H Said Suhardi bersama Anggota Muspika serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Labuhan Haji Barat, Said Fairus SAg.

Tentu juga hadir Keuchik Gampong Kuta Trieng, Yuhanda bersama perangkat desa serta Imam dan Pengurus Masjid Baitul Fallah Dusun Ujong Blang serta ratusan masyarakat.

Malahan, prosesi pensyahadatan juga disaksikan dua Anggota DPRK Aceh Selatan, Hasbullah dan Nanda Thahir. Tidak ketinggalan Camat Manggeng Abdya, Hamdany SE dan Imam Masjid At-Taqwa Manggeng, Said Firdus dan serta sejumlah tokoh masyarakat Manggeng.

Sekadar diketahui bahwa lokasi pensyahadatan di Desa Kuta Trieng, Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan, merupakan kawasan perbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Sebelum dilakukan pensyahadatan, Abu Madinah memberikan bimbingan terhadap saudara baru umat Islam itu agar tekun mempelajari ajaran Islam sehingga mampu melaksanakan ibadah secara benar, sekaligus menjadi penganut Islam yang baik dan benar.

Sedangkan Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Zaini Bakri minta keikhlasan masyarakat dan tokoh agama setempat untuk membimbing satu keluarga yang baru menganut Islam tersebut.

Zaini Bakri pada kesempatan itu menjelaskan bahwa Baitul Mal Aceh Selatan akan memberikan biaya hidup sekitar Rp 2 juta per bulan untuk satu keluarga mualaf tersebut.

Sementara bantuan modal usaha akan diupuyakan dari Baitul Provinsi Aceh. (*)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved