Luar Negeri

Sudah 4 Juta Hektar Lahan Hangus, Kebakaran Hutan di California Catatkan Rekor

Para pejabat California pada Minggu (4/10/2020) mengumumkan kebakaran tahun ini telah menghanguskan 4 juta hektar hutan.

Editor: Faisal Zamzami
Noah Berger
Dalam file foto 7 September 2020 ini, seorang petugas pemadam kebakaran memerangi Creek Fire karena mengancam rumah-rumah di lingkungan Cascadel Woods di Madera County, California. Bencana terkait iklim tampak di mana-mana di tahun gila 2020. Tapi para ilmuwan Rabu, 9 September, katakan itu akan menjadi lebih buruk. (Noah Berger) 

SERAMBINEWS.COM - Para pejabat California pada Minggu (4/10/2020) mengumumkan kebakaran tahun ini telah menghanguskan 4 juta hektar hutan.

Ini adalah rekor kebarakan terluas yang pernah dicatat Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California atau Cal Fire yang didirikan pada 1933.

Angka itu dua kali lipat lebih besar dari rekor kebakaran hutan yang pernah tercatat di California dalam satu tahun.

"Angka 4 juta itu tak terduga. Ini mengejutkan dan membuat Anda terengah-engah," kata Juru Bicara Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California, Scott McLean, dikutip dari AP News, Senin (5/10/2020).

Sejauh ini, lebih dari 8.200 titik kebakaran hutan tercatat di California.

Bencana itu menewaskan 31 orang dan menghanguskan hutan lebih dari 4 juta hektar.

Selain itu, api juga telah menghancurkan lebih dari 8.400 bangunan.

"Tahun ini masih jauh dari usai dan potensi kebakaran masih tinggi. Harap berhati-hati di luar," tulis Cal Fire dalam unggahan akun Twitter-nya.

Begini Sikap Wabup Pidie Terkait Kasus Tiga Pasangan ‘Ngamar Bareng’ di Rumah Kosong Selama 4 Hari

VIDEO Citilink Terbang Perdana ke Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya

 Kebakaran dahsyat itu mengakibatkan kualitas udara yang memburuk dan asap tebal, sehingga menutupi sinar matahari dalam beberap hari.

Bulan lalu, gelombang panas tak henti-hentinya melanda negara bagian Amerika Serikat itu yang memicu kebakaran dan polusi udara, bahkan hingga masuk ke dalam ruangan.

Sejumlah penelitian telah mengaitkan kebakaran hutan yang lebih besar di AS dengan perubahan iklim akibat pembakaran batu bara, minyak, dan gas.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim telah membuat California jauh lebih kering, sehingga membuat pepohonan dan tanaman lebih mudah terbakar.

Angin kencang yang diprediksi akan memperbesar api dalam beberapa hari terakhir tak terbukti, sementara peringatan bahaya untuk cuaca panas dan kering telah berakhir pada Sabtu (3/10/2020) pagi.

Langit yang lebih cerah di beberapa daerah memungkinkan pesawat besar untuk menjatuhkan retardant.

 "Di wilayah tertentu, kami dapat memasukkan cukup banyak pesawat. Jadi kami benar-benar menggempur beberapa area berbeda dengan pesawat," kata Mclean.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved