Internasional
Jerman Temukan Zat Beracun di Tubuh Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny, Akan Segera Ambil SIkap
Kelompok pengawas kimia global telah mengkonfirmasi temuan Jerman dan negara lain. Bahwa pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny adalah korban serangan
SERAMBINEWS.COM, BERLIN - Kelompok pengawas kimia global telah mengkonfirmasi temuan Jerman dan negara lain.
Bahwa pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny adalah korban serangan dengan agen saraf era Soviet, kata Steffen Seibert juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Selasa (6/10/2020).
Steffen Seibert mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia, atau OPCW, telah melakukan analisis sendiri terhadap sampel yang diambil dari Navalny.
Dikatakan, mereka juga setuju dengan hasil dari laboratorium khusus di Jerman, Swedia dan Prancis, lansir AP, Selasa (6/10/2020).
• Pemimpin Oposisi Rusia Terbukti Diracun, Pengawas Senjata Kimia Global Temukan Zat Saraf Novichok
Navalny, penyelidik korupsi yang merupakan pengkritik paling sengit Presiden Rusia Vladimir Putin, diterbangkan ke Jerman dua hari setelah jatuh sakit pada 20 Agustus 2020 dalam penerbangan domestik di Rusia.
Pejabat Jerman bulan lalu mengatakan bahwa laboratorium menemukan jejak agen kimia dari keluarga Novichok dalam sistem politikus Rusia.
"Ini sekali lagi menegaskan dengan tegas bahwa Alexei Navalny adalah korban serangan dengan agen saraf kimia dari kelompok Novichok," kata Seibert.
Dia memperbarui seruan Jerman kepada Rusia untuk sepenuhnya menyelidiki dan menjelaskan apa yang terjadi pada Navalny, yang jatuh sakit dalam penerbangan di Rusia dan kemudian dibawa ke Berlin untuk perawatan.
Dalam sebuah pernyataan, Direktur Jenderal OPCW Fernando Arias menyebut hasil tes tersebut sebagai masalah yang sangat memprihatinkan".
Ditanya tentang laporan pengawas dalam panggilan konferensi dengan wartawan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menahan diri dari komentar dengan mengatakan Kremlin perlu melihat laporan tersebut untuk bereaksi.
• Jose Mourinho Berburu Pemain Incaran Manchester United
Seibert mengatakan Jerman menerima laporan OPCW pada Senin (5/10/2020) dan masih memeriksanya.
Pejabat masih mencoba untuk menentukan berapa banyak informasi yang dapat dirilis ke publik tanpa menyebabkan risiko keamanan dengan membiarkan pengetahuan tentang substansinya jatuh ke tangan yang salah.
Dia menambahkan bahwa Jerman akan berkonsultasi erat dalam beberapa hari mendatang dengan OPCW dan sekelompok mitra Uni Eropa untuk membicarakan langkah selanjutnya.
"Setiap penggunaan senjata kimia adalah serius dan tidak bisa tanpa konsekuensi," kata Seibert.(*)
• Hari ke Empat Pencarian 2 Nelayan Hilang di Nagan Raya Belum Ada Hasil, Begini Lanjutannya