Berita Aceh Singkil
Cuaca Buruk, Sudah Tiga Hari Nelayan Aceh Singkil tak Bisa Melaut
"Tidak bisa melaut, hujan angin dan ombak besar," kata Jama, nelayan penjaring, Kamis (8/10/2020).
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
"Tidak bisa melaut, hujan angin dan ombak besar," kata Jama, nelayan penjaring, Kamis (8/10/2020).
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Cuaca buruk melanda wilayah Aceh Singkil, sejak tiga hari terakhir.
Ditandai dengan hujan angin, sehingga memicu terjadinya gelombang tinggi di laut.
Kondisi itu menyebabkan, nelayan tidak bisa mencari nafkah ke laut.
Hingga berimbas, minimnya persediaan ikan segar di pasaran.
"Tidak bisa melaut, hujan angin dan ombak besar," kata Jama, nelayan penjaring, Kamis (8/10/2020).
Menurut nelayan, dalam kondisi hujan angin beresiko jika melaut.
• Penyambutan Kepulangan 3 Nelayan Aceh Mengharukan, Istri tak Kenal Lagi Suami dan Hampir Salah Peluk
Sebab jarak pandang terbatas, belum lagi ombak besar sewaktu-waktu dapat mengarahkan perahu.
Apalagi, mayoritas perahu milik nelayan di Aceh Singkil berukuran kecil.
Tak bisa melewati ombak lebih dari 1 meter.
Cuaca buruk juga menyebabkan, transportasi Singkil-Pulau Banyak dan sebaliknya lumpuh.
Seperti terpantau di dermaga Jembatan Tinggi Pulo Sarok, Singkil.
Kapal kayu yang biasa melayani pelayaran Singkil-Pulau Banyak, tak bisa berangkat.
Begit juga sebaliknya dari Pulau Banyak ke Singkil, boat yang biasa membawa penumpang belum bisa berlayar.
"Mau ke Singkil, tapi masih lihat cuaca bisa tidaknya," kata Panjang, nakhoda boat tujuan Pulau Banyak-Singkil, saat dihubungi melalui telepon seluler dari Singkil. (*)
• Silaturahmi ke MPU Aceh, Kapolda Minta Dukungan Ulama Sosialisasi Bahaya Covid-19