Internasional
Putra Mahkota Kuwait Dikenal Anti Islamis dan Ikhwanul Muslim, Ini Sepak Terjangnya
Emir baru Kuwait Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Sabah, menunjuk saudara tirinya Sheikh Meshal sebagai putra mahkota.
SERAMBINEWS.COM, JEDDAH - Emir baru Kuwait Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Sabah, menunjuk saudara tirinya Sheikh Meshal sebagai putra mahkota.
Penunjukan telah dikonfirmasi dalam sidang parlemen pada Kamis (9/10/20200).
Sheikh Meshal (80) telah menjadi Wakil Kepala Pengawal Nasional Kuwait sejak 2004.
Dia dianggap sebagai orang paling berkuasa di korps elit yang bertugas mempertahankan wilayah emirat.
Posisi kepala secara simbolis dipegang oleh Salem Al-Ali Al-Sabah, anggota tertua dari keluarga penguasa.
• Parlemen Kuwait Setuju Penunjukan Sheikh Mishaal al-Ahmad al-Sabah sebagai Putra Mahkota
"Sheikh Meshal dipandang sebagai bagian dari aparat keamanan," kata Cinzia Bianco, seorang peneliti di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri.
Dia tidak memiliki hubungan baik dengan Islamis dan Ikhwanul Muslimin, kata Bianco.
Putra mahkota yang baru menghabiskan waktu bertahun-tahun di Kementerian Dalam Negeri.
Dia naik pangkat menjadi Kepala Departemen Penyelidikan Umum dari tahun 1967 hingga 1980.
Sheikh Meshal secara luas dipuji karena memperkuat fungsi departemen sebagai layanan keamanan negara.
• Emir Baru Kuwait Bersumpah dan Berjanji Melakukan yang Terbaik untuk Rakyatnya
Sheikh Nawaf dilantik sebagai emir pada 30 September 2020, setelah kematian saudara tirinya, Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah.
Sheikh Sabah meninggal dalam usia 91 tahun setelah dua bulan dirawat di rumah sakit AS.
Syekh Meshal, yang dekat dengan almarhum penguasa dan menemaninya ke AS saat menerima pengobatan, merupakan putra ketujuh dari emir ke-10 Kuwait, Syekh Ahmad Al-Jaber Al-Sabah.(*)
• Penguasa Kuwait Sheikh Sabah Meninggal Dalam Usia 91 Tahun, Dunia Arab Berduka