Tanah di Pinggiran Sungai Tamiang Bergerak, Tiga Rumah Alami Retak Dinding

Tanah di pinggiran Sungai Tamiang, Kampung Benuaraja, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang mengalami pergerakan pada Sabtu (10/10/2020)

Editor: bakri
Foto: warga
Anggota TNI mengecek salah satu rumah yang rusak akibat tanah bergerak di pinggir Sungai Tamiang, Sabtu (10/10/2020). 

KUALASIMPANG – Tanah di pinggiran Sungai Tamiang, Kampung Benuaraja, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang mengalami pergerakan pada Sabtu (10/10/2020). Insiden tanah bergerak ini menyebabkan tiga rumah yang berada tidak jauh dari bibir sungai mengalami rusak ringan berupa retak pada sebagian dinding dan pondasi rumah.

Sejumlah warga mengaku menyadari kejadian ini karena pergerakan tanah disertai suara gemuruh. Ketika warga mengecek sumber suara, ternyata kondisi bagian belakang rumah warga sudah retak.

“Kejadiannya jam delapan pagi, ada suara gemuruh. Awalnya tidak tahu kalau itu dari tanah yang bergerak di sungai,” kata Abdurrahman, warga di lokasi kejadian, Sabtu (10/10/2020) siang.

Informasinya, tiga rumah warga yang rusak merupakan milik Jamaluddin (52), Hendri (48) dan Herwin (39). Dugaan awal penyebab pergeseran tanah ini dipicu tebing sungai tergerus air hujan yang meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Kejadian ini sendiri sudah dilaporkan warga kepada perangkat kampung. Warga berharap ada penanganan agar pergerakan tanah yang lebih besar dan mengancam menghanyutkan rumah mereka tidak terjadi.

Sementara itu, Pemkab Aceh Tamiang sudah merencanakan membangun sheet pile (tanggul) di sepanjang pinggiran sungai yang melintas di Kampung Benuaraja, Kecamatan Rantau.

Rencana ini disampaikan Plt Camat Rantau, Iman Suhery menyikapi fenomena tanah bergerak yang menyebabkan tiga rumah mengalami rusak ringan itu.

Bayu, sapaan Iman Suhery menjelaskan berdasarkan informasi yang diterimanya dari Datok Penghulu Benuaraja, Suyono, usulan pembangunan ini sudah disampaikan perangkat kampung kepada Pemkab Aceh Tamiang pada tahun ini.

“Sudah diusulkan dan kalau tidak ada hambatan, tahun depan sudah dibangun sheet pile di kawasan itu,” kata Bayu.

Bayu menambahkan sebagai langkah awal untuk mencegah terulangnya pergeseran tanah yang bisa menghanyutkan rumah, pihaknya akan segera mengecor sejumlah titik yang rawan amblas.

“Menunggu pengerjaan sheet pile tahun depan, kami akan mengecor dulu titik tanah yang bergeser hari ini. Supaya kuat menahan gerusan air sungai,” ungkapnya. (mad)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved