Tangguh Bencana

Dua Ketua Komisi DPR Aceh Tampil di Webinar Forum PRB, Angkat Isu Anggaran Kebencanaan

"Peningkatan kapasitas masyarakat agar tangguh menghadapi bencana tidak hanya sebatas konsep tapi harus diekseskusi, termasuk dukungan anggaran."

Penulis: Mursal Ismail | Editor: Nasir Nurdin
F-PRB Aceh/For Serambinews.com
Seminar virtual bertema ‘Tetap Tangguh di Tengah Pandemi’ dilaksanakan Forum PRB Aceh. Foto atas dari kiri ke kanan, Dewan Pakar Forum PRB Aceh Dr Ir T Alvisyahrin, Ketua Forum PRB Kota Langsa DrZulfitri MA, dan Pengurus Forum PRB Pidie Jaya Mursyidah. Sedangkan foto bawah dari kiri ke kanan merupakan narasumber utama, Ketua Komisi III DPRA Khairil Syahrial ST MAP, Ketua Komisi V DPRA M Rizal Falevi Kirani, dan Kalak BPBA Ir Sunawardi MSi. 

"Peningkatan kapasitas masyarakat agar tangguh menghadapi bencana tidak hanya sebatas konsep tapi harus diekseskusi, termasuk dukungan anggaran," kata Ketua Komisi V DPRA, M Rizal Falevi Kirani.

Laporan Mursal Ismail | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dua Ketua Komisi DPR Aceh, yaitu Ketua Komisi III Khairil Syahrial ST MAP dan Ketua Komisi V M Rizal Falevi Kirani mengingatkan Pemerintah Aceh lebih serius merespons isu-isu kebencanaan termasuk pengalokasian anggaran dan penguatan kapasitas Forum PRB yang fokus pada tugas-tugas pengurangan risiko.

Webinar bertema ‘Tetap Tangguh di Tengah Pandemi (Sinergitas/Konsolidasi Penguatan Forum PRB Aceh) digelar Forum PRB Aceh, Sabtu malam, 10 Oktober 2020.

Kegiatan yang berlangsung hampir tiga jam itu dipandu Risma Sunarty S.Si, M.Si menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ir Sunawardi, M.Si, Ketua Komisi V DPRA M Rizal Falevi Kirani, Ketua Komisi III DPRA Khairil Syahrial yang juga Ketua Forum PRB Pidie, dan Ketua Forum PRB Aceh Nasir Nurdin.

Selain diikuti peserta dari kalangan Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) se-Aceh, akademisi, pegiat kebencanaan juga masyarakat umum.

Sejumlah peserta dari luar provinsi yang fokus pada isu-isu kebencanaan juga bergabung pada kegiatan tersebut.

Baca juga: VIRAL Polisi Jemur Puluhan Pria Diduga Pendemo di Aspal, Fadli Zon: Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Baca juga: Pidie Evaluasi Belajar Daring  

Ketua Forum PRB Aceh, Nasir Nurdin melaporkan tentang perjalanan organisasi sejak 2010 hingga melahirkan kepengurusan periode kedua melalui kongres pada 24 Mei 2017.

"Kita terus bersinergi untuk tugas-tugas yang terkait pengurangan risiko bencana termasuk kegiatan sosial. Alhamdulillah, kini Forum PRB Aceh juga sudah memiliki payung hukum berupa Pergub Nomor 6 Tahun 2020 yang mengatur tugas pokok dan fungsi termasuk koordinasi dengan Forum PRB Kabupaten/Kota," kata Nasir Nurdin.  

Ketua Komisi V DPRA, M Rizal Falevi Kirani memberikan perhatian khusus untuk tugas-tugas yang terkait pengurangan risiko bencana oleh oleh organisasi Forum PRB.

Menurut Falevi, paradigma penanganan bencana sudah berubah dari responsif (fokus ketika bencana terjadi) ke preventif (pencegahan untuk pengurangan risiko).

Terkait dengan itu, lanjut Falevi, kehadiran Forum PRB menjadi begitu penting untuk melakukan advokasi pengurangan risiko dan sekaligus melahirkan masyarakat tangguh menghadapi berbagai macam bencana.

Baca juga: Truk Muatan Cangkang Sawit Terbalik dan Hantam Rumah Warga di Aceh Timur

“Sebaik apapun program untuk menciptakan masyarakat tangguh bencana, saya pikir sulit berjalan tanpa dukungan anggaran,” tandas Falevi.

Dalam diskusi-diskusi lanjutan terkait kebencanaan, Falevi menyarankan agar Sekda Aceh selaku Kepala BPBA bisa hadir langsung.

“Akan sangat banyak pertanyaan dan masukan terkait kebencanaan. Beliau selaku Kepala Badan harus mendengar langsung sehingga tidak muncul kondisi seperti sekarang di mana anggaran yang seharusnya prioritas untuk kebencanaan termasuk untuk mitigasi juga ikut di-refocusing,” tandas Falevi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved