Demo Tolak UU Cipta Kerja
Suasana Demo Mulai Panas, Mahasiswa Bakar Ban di Depan Gedung DPRK Bireuen
Mahasiswa juga mengusung satu rangkaian kayu dibuat seperti keranda terdapat gambar ketua DPR RI Puan Maharani yang turut dibakar.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM - Aksi unjuk rasa damai lanjutan menolak undang-undang cipta kerja yang dilakukan sekitar 300 orang lebih mahasiswa dari tujuh kampus perguruan tinggi di Bireuen, Senin (12/10/2020) awalnya berjalan tenang dan dijaga aparat keamanan di depan gedung DPRK Bireuen juga diwarnai dengan membakar ban bekas.
Amatan Serambinews.com, satu ban bekas dibawa ke lokasi, kemudian mereka bakar setelah api menyala dan asap mengepul, mahasiswa juga mengusung satu rangkaian kayu dibuat seperti keranda terdapat gambar ketua DPR RI Puan Maharani turut dibakar.
Aksi unjuk rasa damai lanjutan dari aksi sebelumnya mendapat pengawalan ketat dari 400 orang lebih aparat keamanan dari berbagai kesatuan mulai dari Polres Bireuen, anggota TNI dari Kodim 0111/Bireuen termasuk Satpol PP dan WH dan Dinas Perhubungan Bireuen.
Beberapa perwakilan mahasiswa terus berorasi pada sebuah mobil pikap yang dibawa mereka ke gedung tersebut, mereka silih berganti berorasi yang intinya menolak Undang-undang Cipta dan ingin bertemu dengan anggota DPRK Bireuen.
Saat aksi unjuk rasa berlangsung, seluruh anggota dewan, bupati Bireuen dan ratusan undangan lainnya sedang melaksanakan sidang paripurna memperingati hari jadi Bireuen ke 21.
Dalam aksi yang melibatkan sekitar 300 mahasiswa sempat terjadi dorong-mendorong antara aparat keamanan dan mahasiswa, mahasiswa ingin bertemu dengan anggota DPRK Bireuen menyampaikan petisi.
Dorong mendorong akhirnya tenang setelah beberapa perwakilan mahasiswa meminta mahasiswa untuk mundur dan bersikap bijaksana serta menghindari saling dorong.
Beberapa perwakilan mahasiswa dengan mikrofon meminta anggota DPRK Bireuen segera menemui mereka untuk menandatangani petisi yang intinya menolak undang-undang cipta kerja yang telah disahkan DPR RI beberapa waktu lalu.
Sejumlah anggota DPRK usai mengikuti rapat paripurna turun menemui mereka, namun ketua DPRK belum nampak, mahasiswa mendesak agar ketua DPRK Bireuen hadir bersama mereka.
Keinginan mahasiswa akhirnya tercapai, ketua DPRK Rusydi Mukhtar S Sos bersama sejumlah anggota DPRK lainnya menemui mereka dan terjadi dialog menyangkut keinginan mereka agar DPRK Bireuen dan pemerintah menandatangani petisi yang sudah mereka siapkan.
Ketua DPRK Bireuen, Rusydi Mukhtar meminta mahasiswa untuk tenang dan keinginan agar DPRK menggelar sidang paripurna tidak dapat dipenuhi karena produk undang-undang tersebut adalah produk DPR RI, bukan produk DPRK Bireuen.
namun kemudian disepakati penandatangan petisi oleh DPRK Bireuen dan pemerintah daerah.(*)
Baca juga: Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Kembali Datangi DPRK Bireuen
Baca juga: Serangan Rudal dan Tembakan Warnai Gencatan Senjata antara Armenia dan Azerbaijan, Perang Berlanjut?
Baca juga: Pendaftaran Calon Penerima Bantuan Modal Usaha Dibuka Lagi
Baca juga: BEM Seluruh Indonesia Sindir Jokowi: Pilih Lihat Bebek daripada Hadapi Pengunjuk Rasa UU Cipta Kerja