Breaking News

Dua Perahu Karam Dihantam Ombak, Boat Penolong Buang Semua Hasil Tangkapan untuk Bisa Angkut Korban

Dua perahu yang mengangkut enam nelayan asal Aceh Tamiang, karam setelah dihantam ombak di Perairan Selat Malaka, yang masih berada

Editor: bakri
IST
Kapal Motor (KM) Meugah Scorpion bermuatan tabung gas tenggelam akibat dihempas ombak menjelang merapat Dermaga Jaboi, Sabang, Minggu (1/1/2017) lalu. 

Dijelaskan Anwar, proses pertolongan itu berlangsung dramatis. Pasalnya, boat penolong tersebut membuang seluruh barang yang ada termasuk hasil tangkapannya agar bisa mengangkut keenam korban. “Semua isi yang ada dalam kapal seperti jaring, fiber, termasuk hasil tangkapan, dibuang ke laut agar bisa mengangkut korban,” lanjut Anwar.

Dua perahu yang mengangkut enam nelayan asal Aceh Tamiang, karam setelah dihantam ombak di Perairan Selat Malaka, yang masih berada di wilayah kabupaten itu. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (10/10/2020) pekan lalu, ketika dua perahu itu sedang dalam perjalanan pulang ke Teluk Kepayang, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang.

Panglima Laot Aceh Tamiang, Anwar Muhammad, menjelaskan, dua perahu itu mengangkut enam nelayan masing-masing Ramlan, Safii, Zainal Abidin, Abdul Azis, Ridwan Effendi, dan M Rizki. “Dalam perjalanan, terjadi badai laut yang menyebabkan kedua perahu tersebut langsung karam,” kata Anwar kepada Serambi, Selasa (13/10/2020).

Awalnya, menurut Anwar, gelombang laut ini hanya menyebabkan kerusakan pada satu perahu. Perahu yang berkapasitas dua orang itu, mengalami bocor pada lambungnya. Namun, perahu tersebut berhasil diselamatkan oleh perahu lain yang juga diawaki oleh nelayan asal Aceh Tamiang.

“Lalu, kedua perahu ini jalan beriringan menuju Bendahara, tapi kemudian terjadi badai lagi yang membuat kedua perahu tenggelam,” terang Anwar. Dalam situasi panik, menurutnya, nasib keenam nelayan yang ikut tenggelam berhasil diselamatkan oleh boat nelayan lain yang kebetulan melintas di dekat lokasi kejadian.

Dijelaskan Anwar, proses pertolongan itu berlangsung dramatis. Pasalnya, boat penolong tersebut membuang seluruh barang yang ada termasuk hasil tangkapannya agar bisa mengangkut keenam korban. “Semua isi yang ada dalam kapal seperti jaring, fiber, termasuk hasil tangkapan, dibuang ke laut agar bisa mengangkut korban,” lanjut Anwar.

Anwar menambahkan, keberadaan enam nelayan itu membuat boat penolong kelebihan muatan hingga berpotensi tenggelam. Beruntung, tidak jauh dari lokasi mereka melihat kapal pukat milik nelayan Aceh Timur. “Saat ini, keenam nelayan tersebut sudah berkumpul kembali dengan keluarga di rumah masing-masing. Untuk perahu yang tenggelam, sudah tidak ada harapan lagi karena semuanya hilang,” pungkas Anwar. (rahmat wiguna)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved