Luar Negeri

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Menangis, Pakar Sebut Takut Dilengserkan Rakyatnya Sendiri

Pakar menduga, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menangis karena dia takut jika dilengserkan oleh rakyatnya sendiri.

Editor: Faisal Zamzami

Tapi yang pasti, Kim akan mendapatkan tantangan internal. Apalagi berdasarkan studi Universitas Vienna, 60 persenpopulasi Korut sangat miskin.

Pacheco-Pardo menerangkan, Kim tahu Amerika Serikat (AS) takkan bisa menginvasi. Apalagi mereka mempunyai senjata nuklir.

"Kemungkinan dari dalam. Jika Anda melihat diktator dari seluruh dunia, pergantian kekuasaannya jelas terjadi secara internal," kata dia.

Sang profesor muda yakin, Kim Jong Un yang menangis itu menunjukkan bahwa dia merupakan "pria bersahaja" dan dibutuhkan Korut.

"Dia secara implisit menekankan kini adalah waktu yang tepat memulai diplomasi. Hanya dengan cara itu, maka ekonomi akan membaik," jelasnya.

Edwar Howell, peneliti di Jurusan Internasional Universitas Oxford berujar, Kim harus bertindak jika tidak ingin pemerintahannya terguncang.

Pada 2018, dia sempat memperkenalkan kebijakan bernama "Panduan Strategis Baru".

Berisi fokus mereka dari nuklir ke ekonomi.

Dengan memperkenalkan kebijakan tersebut, Howell menganalisa Kim berada dalam tekanan agar kemakmuran negara lebih diperhatikan.

"Rencana Kim setelah mendeklarasikan program nuklir Korut sudah selesai adalah perubahan drastis ke pembangunan ekonomi," papar Howell.

Baca juga: Viral Saudara Kembar Tunangan pada Hari Sama, Banyak yang Sulit Bedakan Mereka Saudara

Baca juga: Lagi, Polres Bener Meriah Bersama Tim Gabungan Gelar Operasi Yustisi

Sebelumnya, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menangis ketika mulai menceritakan segala kesulitan yang dialami negara sepanjang tahun ini.

Momen emosional itu terjadi dalam parade militer untuk merayakan 75 tahun berdirinya Partai Buruh di Lapangan Kim Il Sung, Pyongtang.

Kim nampak emosional dalam pidatonya ketika dia mulai membahas mengenai kesulitan yang tengah dihadapi Korea Utara sepanjang tahun ini.

Selain karena sanksi internasional akibat uji coba senjata, Pyongtang juga didera oleh banjir, terjangan topan, hingga dampak virus corona.

"Berapa orang yang sudah bertahan dan menderita dengan kondisi sulit saat ini?

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved