Ibu Muda Diperkosa

Buat Terenyuh, Perasaan Ayah Rangga saat Minta Netizen tak Posting Foto Almarhum Dalam Keadaan Luka

Saya mohon dengan sangat, cukup lah dalam batin saya luka-luka anak saya simpan...dan saya juga mempertimbangkan kondisi psikologis ibu dari anak saya

Penulis: Zubir | Editor: Nurul Hayati
Foto: dokumen pribadi
Fadly Fajar (ayah almarhum Rangga) 

Saya minta dengan sangat..saya mohon dan terima kasih. Saya minta maaf jikalau perkataan saya kurang berkenan.....mohon dimaafkan!!!!??. 

Rangga Pahlawan Cilik

Pahlawan cilik, itulah yang disematkan warganet Indonesia untuk sosok Dek Rangga.

Rangga, bocah sembilan tahun yang tewas bersimbah darah karena membela ibunya, Dn (28), saat hendak diperkosa oleh seorang residivis.

Rasa cintanya kepada sang ibu membuatnya terus membela, hingga nyawa kecilnya pun tak mampu bertahan dan akhirnya ia tewas dengan tebasan parang tajam yang dilayangkan kepadanya berkali-kali.

Pembunuhan dan pemerkosaan itu terjadi pada Sabtu (10/10/2020) pukul 02.00 WIB di rumah korban yang jauh permukiman dan sepi itu di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur. 

Di rumah gubuk reot, berukuran kecil di ujung areal persawahan dan pohon sawit, nyawa Rangga dihabisi dengan cara tragis oleh mantan napi, Samsul Bahri (36).

Menjelang subuh, saat itu, pelaku dalam keadaan nafsu birahi masuk ke rumah Dn lalu sekejap ia mencoba gagahi Dn.

Ibu muda itu berontak, Rangga yang subuh itu tidur di samping ibunya kaget setelah dibangunkan ibunya Dn, seketika Rangga mencoba menolong ibunya dari sentuhan penjahat kelamin itu.

Saat kejadian, ayah Rangga diketahui tidak berada di rumah lantaran pergi melaut untuk mencari nafkah.

Dengan sekuat tenaga, keduanya terus membela diri.

Namun, Rangga yang masih kecil dan tak kuat melawan akhirnya tewas di tangan pria durjana tersebut. Sedang ibunya, menjadi korban pemerkosaan.

Rangga yang diperkirakan masih memiliki masa depan yang sangat panjang, namun ia menjadi korban saat mencoba melindungi ibunya dari perilaku bejat seorang residivis yang mendapat kebebasan dari program asimilasi Covid-19 dari pemerintah.

Setelah ditebas sebilah parah, nyawa Rangga yang masih bergerak-gerak dibungkus ke dalam sebuah goni.

Tubuhnya langsung dibawa pelaku ke sungai yang tak jauh dari rumahnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved