Breaking News

Lifestyle

Kenali Dua Jenis Keringat yang Keluar dari Tubuh dan Artinya Bagi Kesehatan Anda

Selain dari jenis keringat, jumlah dan aroma keringat juga bisa memberi tanda buruk bagi kesehatan Anda.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
NET
Ilustrasi 

Selain dari jenis keringat, jumlah dan aroma keringat juga bisa memberi tanda buruk bagi kesehatan Anda.

SERAMBINEWS.COM - Keringat adalah salah satu proses alamiah yang normal dan dialami oleh semua orang.

Keringat berfungsi untuk menetralkan suhu tubuh, sekaligus membantu proses pengeluaran racun dari dalam tubuh.

Meski demikian, jumlah dan kapan keringat itu dikeluarkan oleh tubuh juga bisa menunjukkan bagaimana kondisi kesehatan anda.

Dikutip dari Kompas.com, menurut ahli medis dari Cleveland Clinic, Ward menyebut ada beberapa faktor yang memengaruhi jumlah keringat serta waktunya dikeluarkan.

Mulai dari menopause, stres hingga kecemasan yang dapat memicu produksi keringat.

Semua penyebab itu menurut Ward bisa menunjukkan kondisi medis yang serius.

Baca juga: Hati-hati dengan Pedagang Nakal, Jangan Beli Beras dengan Ciri-ciri ini, Bahaya Banget!

Tanpa disadari, ternyata keringat yang dikeluarkan oleh manusia memiliki dua jenis.

Nah, dengan mengenal jenisnya, anda akan tahu bagaimana kondisi kesehatan tubuh Anda jika mengalami salah satu di antaranya.

1. Keringat Ekrin

Keringat biasa atau ekrin biasanya muncul saat Anda melakukan aktivitas di musim panas.

Pada umumnya, keringat jenis ini memiliki ciri yang encer dan tidak berbau.

Keringat jenis inilah yang memiliki fungsi untuk menyeimbangkan suhu tubuh.

Baca juga: Ini Waktu Tepat Minum Air Kelapa Efektif untuk Meningkatkan Kesehatan, Simak 13 Manfaatnya

2. Keringat Apokrin

Berbeda dari keringat ekrin, apokrin memiliki sifat yang lebih kental dan mengandung banyak lemak.

Keringat jenis ini muncul dari akar rambut tubuh di sekitar area kulit, kepala dan pangkal paha.

Nah, keringat jenis ini mungkin bisa memberi tanda bagaimana kondisi kesehatan tubuh Anda.

Karena keringat apokrin biasanya diproduksi oleh tubuh jika sedang mengalami stres.

Baca juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal: Olahraga Teratur, Berhenti Merokok

Kondisi kesehatan dari produksi keringat

Selain dari jenis keringat, jumlah dan aroma keringat juga bisa memberi tanda buruk kesehatan anda.

Melansir Kompas.com, Ward mengatakan pada umumnya keringat tidak memiliki aroma.

Tapi jika seandainya keringat itu keluar dengan aroma yang tidak sedap, itu dikarenakan keringat mengalami kontak dengan bakteri di kulit.

"Bakteri di kulit memakan partikel organik dalam keringat dan mengeluarkan gas pencernaan. Inilah yang memicu bau busuk," tambah Ward.

Bakteri apokrin jika bersentuhan dengan bakteri di kulit akan menimbulkan aroma busuk yang semakin parah.

Hal itu menunjukkan bahwa tubuh sedang memberikan respon ekstremnya terhadap situasi stres.

Baca juga: Agar Tetap Fit di Musim Hujan, Hindari 12 Kesalahan Kesehatan yang Bikin Tubuh Rentan Sakit

Selain itu, kondisi keringat berlebih atau hiperhidrosis juga bisa mengindikasikan masalah medis yang serius, meskipun jumlah keringat yang diproduksi orang berbeda-beda.

Salah satu masalah medis yang bisa ditunjukkan dengan kondisi keringat berlebih misalnya penyakit serangan jantung atau masalah metabolisme tertentu seperti diabetes dan beberapa kondisi tiroid.

Lebih berbahaya lagi jika produksi keringat terlalu sedikit atau disebut dengan istilah anhidrosis.

Kondisi ini bisa menyebabkan suhu tubuh terlalu tinggi sehingga bisa membahayakan nyawa.

Penyebabnya bisa dari berbagai faktor.

Di antaranya seperti luka bakar, dehidrasi dan beberapa gangguan saraf atau kulit. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved