Rektor Unsyiah Ajak Peneliti Dunia Kembangkan Inovasi untuk Pembangunan
Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengajak para peneliti dan akademisi dunia untuk terus mengembangkan
BANDA ACEH - Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengajak para peneliti dan akademisi dunia untuk terus mengembangkan inovasi demi pembangunan berkelanjutan. Ajakan itu disampaikan Rektor saat membuka konferensi tahunan Unsyiah The 10th Annual International Conference (AIC), Kamis (15/10/2020). Acara itu berlangsung hingga Jumat (16/10/2020)
Saat ini, menurut Prof Samsul, sudah terjadi kesenjangan di masyarakat terutama dalam penggunaan teknologi. Untuk memecahkan masalah itu, para peneliti dan akademisi harus dapat saling berkolaborasi untuk mencari solusi. Dengan pemerataan inovasi dan teknologi, diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat sehingga terwujudnya kehidupan yang lebih baik.
“Kita percaya pada pengetahuan, penelitian, dan teknologi diciptakan bagi semua orang, bukan hanya pihak-pihak tertentu saja,” ujar Prof Samsul seperti disampaikan Kepala Humas Unsyiah, Chairil Munawir MT SE MM, dalam siaran pers kepada Serambi, sore kemarin.
Karena itu, Rektor berharap konferensi AIC dapat menjadi forum efektif bagi para peneliti, akademi, dan praktisi untuk memperkuat kerja sama, jejaring, dan bertukar pikiran. Mereka dapat saling berkolaborasi untuk meningkatkan penelitian dan inovasi, sehingga membawa manfaat di wilayah kerjanya masing-masing.
“Saya berharap semua penelitian yang disebarluaskan dalam konferensi ini dapat dipublikasikan dalam prosiding internasional, dan semua pihak terlibat dapat memanfaatkan dan menerapkan ide-ide itu di masa datang,” demikian Prof Samsul Rizal.
Ketua Panitia, Dr Dewi Yunita, mengatakan, kegiatan bertaraf internasional ini rutin dilaksanakan Unsyiah sejak tahun 2011. Konferensi itu sudah menjadi ajang silaturahmi para profesor dan peneliti dunia. Mereka mempresentasi makalah lintas studi yang berisikan inovasi hasil penelitian dan tren terbaru ilmu pengetahuan.
Kegiatan ini juga menghadirkan para keynote speaker dari berbagai universitas terbaik dunia, seperti dari Belgia, Inggris, Malaysia, Australia, USA, Jepang, Thailand, dan juga Indonesia. “Konferensi AIC tahun ini fokus membahas tiga subbagian ilmu yaitu sains dan teknik, ilmu lingkungan dan kehidupan, serta ilmu sosial,” ujar Dewi.
Tahun ini, konferensi AIC serentak dilaksanakan dengan The 12th IMT-GT UNINET Biosciences International Conference. Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, kedua konferensi tersebut digelar secara virtual akibat masih dalam suasana pandemi Covid-19.(jal)