Berita Aceh Singkil
Premium 'Menghilang' di Kepulauan Banyak, Aceh Singkil, Nelayan tak Melaut & 'Parkir' Perahu di TPI
Nelayan Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak subsidi jenis premium.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Nelayan Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak subsidi jenis premium.
Hal ini terjadi setelah pasokan premium yang merupakan bahan bakar untuk perahu nelayan di kecamatan tengah kepulauan itu tidak masuk selama tiga hari, sehingga terjadi kelangkaan.
Muslim, Wakil Panglima Laut Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak kepada Serambinews.com, Minggu (18/10/2020), mengatakan, nelayan di daerahnya itu memang mayoritas menggunakan bahan bakar premium.
Sebab, terang Muslim, kebanyakan merupakan nelayan kecil dengan mesin penggerak perahu sejenis mesin pemotong rumput.
Sementara nelayan yang menggunakan bahan bakar solar sangat minim, sehingga pasokan solar pun aman.
Baca juga: Kini Cetak KK dan Akta Kelahiran tidak Perlu lagi ke Disdukcapil, Cukup Print di ADM
Baca juga: TIM Jakarta Adakan ‘Duek Pakat Ureung Aceh’ Secara Virtual, Bahas Pendidikan dan Tantangan Bagi Aceh
Baca juga: 70 Warga Positif Covid-19 di Abdya Sembuh, Kini Tak Ada Lagi Pasien Probable yang Dirawat
Sayangnya, sebut Muslim, pasokan premium sudah tiga hari tidak masuk, sehingga BBM subsidi itu menjadi langka.
"Sudah tiga hari premium tidak masuk, sehingga nelayan kesulitan mencari bahan bakar," kata Muslim. Dampak tidak ada bahan bakar, beber dia, nelayan tidak bisa mencari nafkah ke laut.
Kondisi tersebut merugikan nelayan. Sebab mereka baru saja libur melaut, akibat badai berkecamuk selama dua pekan terakhir.
Nelayan berharap pasokan premium ke Kepulauan Banyak segera masuk sehingga mereka bisa kembali mencari nafkah.(*)