Luar Negeri
Sosok Guru Sejarah yang Dipenggal, Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad, Remaja 18 Tahun Tewas Ditembak
Seorang guru tewas dibunuh dengan cara sangat brutal, yakni dipenggal di sebuah jalan di Perancis sebelumnya sempat diancam.
Petugas polisi pun menembak Abdullakh Anzorov dan dia meninggal tak lama kemudian.
Setelah melakukan perbuatan brutalnya, foto guru yang tewas itu beredar di media sosial.
Penyelidik masih belum mengetahui apakah itu ulah si pelaku atau kaki tangannya.
Juru bicara Kedutaan Besar Rusia untuk Perancis, Sergei Parinov, kepada TASS dikutip AFP menyatakan bahwa Abdullakh Anzorov tak ada sangkut pautnya dengan negaranya.
"Kejahatan ini tak kaitannya dengan Rusia karena orang ini sudah hidup di Perancis selama 12 tahun terakhir," ungkap Parinov.
Dia menjelaskan bahwa remaja 18 tahun itu datang ke "Negeri Anggur" bersama keluarganya berumur enam tahun, di mana saat itu mereka mencari suaka.
Abdullakh Anzorov diketahui mendapatkan izin tinggal pada tahun ini.
"Dia sama sekali tidak menghubungi Kedutaan Rusia," lanjut Parinov.
Di Perancis, Abdullakh Anzorov tinggal di Normandy.
Kakek dan saudara laki-lakinya juga ikut ditangkap polisi.
Atas insiden nahas itu, semua guru di Perancis mengemukakan ketakutan mereka.
Karena takut dengan pembunuhan seperti itu.
Nilai-nilai nasional di Perancis seperti kebebasan, kesetaraan, persaudaraan dipandang sebagai tugas inti sistem pendidikan yang harus dilanjutkan.
Sempat diancam
Samuel Paty, korban yang berprofesi sebagai guru sejarah dan geografi tengah mengajar tentang kebebasan berekspresi di awal Oktober.