TMMD Reguler 109

TMMD Reguler Ke-109 Kodim 0102/Pidie, Menerobos Keterisolasian Hingga Berdayakan Ekonomi Rakyat

Hampir sebulan terakhir ribuan petani dari berbagai kecamatan di Pidie dan malah daei kabupaten pemekaran, Pidie Jaya yang senantiasa menggarap

Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/IDRIS ISMAIL
Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Sterad Mabes TNI, Brijen TNI Sugiyono (tengah), Dandim 0102/Pidie, Letkol Arh, Tengku Sony Sonatha SE MIP (dua kanan) bersama tim melihat secara langsung salah satu titik kegiatan TMMD Regulerk ke-109 berupa pembangunan jalan terobos dan pelebaran jalan 11,5 KM, Selasa (13/10/2020) lalu. SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL 

Laporan Idris IsmaiI I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Sang Surya masih menampakkan cahaya di celah-celah awan pada lereng perbukitan Seulawah Dara dalam kawasan pedalaman perbukitan Gampong Pulo Hagu, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Sabtu (17/10/2020).

Sesekali, tampak para petani kebun di kawasan hamparan perbukitan nan subur itu membawa hasil panen jenis pisang barangan yang menjadi menu pelengkap di meja makan.

Di tengah medan jalan yang licin serta dipenuhi batu cadas, para petani yang menggunakan sepeda motor tampak melaju terseok-seok.

Hal yang sama juga dirasakan bagi kendaraan roda empat untuk mengangkut hasil bumi atau panen dengan jarak 11,5 Km lebih dalam ke kawasan kebun hingga menuju pusat perkampungan, Gampong Pulo Hagu, Padang Tiji.

Namun hampir sebulan terakhir ribuan petani dari berbagai kecamatan di Pidie dan malah dari kabupaten pemekaran, Pidie Jaya yang senantiasa menggarap hamparan kebun 1.500 hektare di perbukitan Glee Pulo Hagu ini 'ketiban berkah' lewat serangkaian bakti TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-109 yang dilakukan oleh jajaran Kodim 0102/Pidie.

Personel TNI yang sedang melakukan kegiatan TMMD Reguler ke 109 di Perbukitan Glee Gampong Pulo Hagu, Kecamatan Padang Tiji, Pidie membantu petani gampong setempat, Ridwan dalam membawa hasil panen pisang barangan, Sabtu (17/10/2020).
Personel TNI yang sedang melakukan kegiatan TMMD Reguler ke 109 di Perbukitan Glee Gampong Pulo Hagu, Kecamatan Padang Tiji, Pidie membantu petani gampong setempat, Ridwan dalam membawa hasil panen pisang barangan, Sabtu (17/10/2020). (SERAMBINEWS/IDRIS ISMAIL)

Salah satunya adalah penorobosan pelebaran badan jalan dari sebelumnya hanya 2 sampai 3 meter, kini telah dibangun menjadi 7 meter sepanjang 11,5 KM dari sisi penggiran Gampong Pulo Hagu hingga menembus perbatasan tapal batas wilyah kedua kabupaten yaitu Kemukiman Saree, Kabupaten Aceh Besar.

Program TMMD 109 yang digelar di wilayah Kodim 1209/Pidie mencakup pembangunan fisik maupun nonfisik dengan dengan mengutamakan pemberdayaan potensi wilayah untuk membuka keterisoliran bagi geliat perekonomian warga.

Baca juga: Fakta Pelajar SMK Nikahi 2 Gadis Sekaligus: Tak Diketahui KUA, Sang Ibu Sempat Pingsan

Baca juga: Profil dan Rekam Jejak Pollycarpus, Eks Terpidana Kasus Munir Meninggal Akibat Covid-19

Baca juga: KRI Bima Suci Berkunjung ke Kota Sabang, Latihan Untuk Taruna Sebelum Lulus Jadi Perwira TNI AL

Sarana infrastruktur transportasi merupakan bagian terpenting untuk menghidupkan aktivitas perekonomian warga agar dapat mengelola dan memasarkan hasil perkebunan dan pertaniannya tanpa kendala akses tranportasi dan dapat memangkas biaya transportasi yang tinggi (high cost).

Dengan program TMMD yang digelar di wilayah Kabupeten Pidie ini, membuka asa baru bagi warga yang berada di daerah sulit dijangkau untuk dapat meningkatkan kesejahteraaanya dan membangkitkan semangat untuk mengolah potensi sumber daya alam.

Inilah sebenarnya tujuan utama program TMMD yang dicanangkan oleh TNI sehingga dapat disinergikan dan dikolaborasikan dengan program pembangunan pemerintah daerah, sehingga pemerataan pembangunan dapat terwujud sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk juga memelihara sarana dan prasarana yang telah dibangun secara bersama-sama.

Pelibatan masyarakat dalam TMMD merupakan bentuk semangat gotong royong yang diwariskan nenek moyang bangsa Indonesia.

Dengan kebersamaan membangun wilayahnya, akan tumbuh rasa memiliki dan kebanggaan untuk selalu menjaga dan merawat.

Dandim 0102/Pidie, Letkol Arh Tengku Sony Sonatha SE MIP (kiri) bersama Kasie Pembangunan Jalan dan Jembatan Bina Marga Dinas Pekerjaan umum Penata Ruang (PU PR) Pidie, Ali Basyah (tengah) mengecek fisik pembangunan jembatan permanen Alue Kruet di Gampong Pulo Hagu, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Jumat (9/10/2020). 
Dandim 0102/Pidie, Letkol Arh Tengku Sony Sonatha SE MIP (kiri) bersama Kasie Pembangunan Jalan dan Jembatan Bina Marga Dinas Pekerjaan umum Penata Ruang (PU PR) Pidie, Ali Basyah (tengah) mengecek fisik pembangunan jembatan permanen Alue Kruet di Gampong Pulo Hagu, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Jumat (9/10/2020).  (SERAMBINEWS/IDRIS ISMAIL)

"Penempatan kegiatan pembangunan ruas jalan TMMD ke-109 oleh Kodim 0102/Pidie merupakan kegiatan yang sangat tepat sasaran dalam menerobos keterisolasian serta memberdayakan perekonomian masyarakat lewat hasil bumi bagi ribuan petani kebun di Pidie ini," sebut Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Katim Wasev) Strategi Angkatan Darat Markas Besar (Sterad Mabes) TNI, Brigjen TNI Sugiyono kepada Serambinews.com, Selasa (13/10/2020) lalu di sela-sela peninjauan secara langsung bersama rombongan Kodam Iskandar Muda (IM) dan Korem 011/Lilawangsa.

Tak hanya sebatas itu, akses jalan utama bagi para petani kebun ini memberikan dampak besar bagi peningkatan pertumbuhan perekonomian bagi ribuan rakyat Pidie yang mengantungkan asa di sektor ketahanan pangan lewat pengembangan hasil kebun yang melimpah yang selama ini telah dilakoni masyarakat Pidie di areal tanah yang nan subur di perbukitan Glee Pulo Hagu, Padang Tiji.

Menyatukan TNI dan masyarakat Pidie

Menengok sedikit ke belakang, konflik bersenjata di wilayah Aceh dan di Kabupeten Pidie pada khususnya yang terjadi beberapa waktu lalu membuat hubungan aparatur negara terutama aparat keamanan dengan masyarakat Aceh menjadi tidak harmonis, sehingga harus diselesaikan dengan jalan perundingan yang memberikan solusi perdamaian untuk sama-sama membangun Aceh lebih bermartabat dan berkeadilan.

Peristiwa bencana gempa bumi dan tsunami Aceh yang terjadi pada akhir tahun 2004 merupakan salah satu bencana kemanusiaan terbesar sepanjang sejarah umat manusia terleebih di tengah konflik panjang. Bencana tsunami yang merenggut ratusan ribu nyawa dan meluluhlantahkan puluhan ribu bangunan, membuat Aceh bagaikan wilayah “mati” yang sulit untuk dibangun kembali tanpa terkecuali wilayah Pidie yang juga terdampak bencana tersebut.

Dari kedua peristiwa bersejarah tersebut, pada akhirnya terbangun semangat kebersamaan dan senasib untuk bersama-sama membangun Aceh, bukan hanya melalui program pemulihan Aceh pascatsunami, namun juga setiap dua kali dalam satu tahun digelar TMMD untuk memulihkan dan membangun kembali Aceh, terutama di wilayah Pidie untuk kembali membangkitkan semangat kebersamaan dan menyatukan TNI dengan Rakyat.

Peningkatan PAD dan kesejahteraan warga

Walaupun TMMD di wilayah Kodim Pidie bukan yang pertama kali dilaksanakan, namun pada TMMD 109 tahun 2020 ini memiliki sarasan dan target yang dapat dikatakan spektakluler. Dengan dibangunnya beberapa infrastruktur transportasi maupun sarana pendukung lainnya untuk memudahkan aktivitas perekonomian warga.

Dandim 0102/Pidie, Letkol Arh Tengku Sony Sonatha SE MIP (kiri) memantau secara langsung  pelaksanaan rehab rumah milik Mustarim di Gampong Pulo Hagu, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Kamis (8/10/2020). 
Dandim 0102/Pidie, Letkol Arh Tengku Sony Sonatha SE MIP (kiri) memantau secara langsung  pelaksanaan rehab rumah milik Mustarim di Gampong Pulo Hagu, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Kamis (8/10/2020).  (SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL)

Bahkan, pucuk pimpinan di daerah penghasi kerupuk meuling atau emping melinjo Pidie ini, Roni Ahmad atau Abusyik bersama Dandim 0102/Pidie, Letkol Arh Tengku Sony Sontha SE MIP yang juga selaku Dansatgas kegiatan TMMD Reguler ke-109 tahun 2020 telah memasang target besar untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik bagi pemerintah maupun bagi ribuan rakyat terutama para petani kebun.

Terutama lewat upaya pengembangan wisata buah segar baik jeruk, anggur, coklat, duku, rambutan, delima (guava), jagung, duren, pisang barangan, serta jenis tamana lain berpenghasil ekonomi bagi masyarakat.

"Di lahan 1.500 Ha ini kami bercita-cita mengubah usaha perkebunan dari hanya sebatas pisang barangan dan coklat keberbagai aneka buah segar yang menjadi peningkatan pundi uang rakyat Pidie serta menjadi objek wisata buah segar yang pertama di Provinsi Aceh," sebut Abusyik yang diamini Tengku Sony Sontha.

Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Sterad Mabes TNI, Brijen TNI Sugiyono (kanan) Bupati Pidie, Roni Ahmad (dua kanan), Dandim 0102/Pidie, Letkol Arh, Tengku Sony Sonatha SE MIP (tengah) bersama tim melihat secara langsung salah satu titik kegiatan TMMD Reguler 109 di jembatan Alue Bak Kruet Gampong Pulo Hagu, Kecamatan Padang Tiji, Pidie serta pembangunan penerobosan dan pelebaran jalan 11,5 KM, Selasa (13/10/2020) lalu.
Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Sterad Mabes TNI, Brijen TNI Sugiyono (kanan) Bupati Pidie, Roni Ahmad (dua kanan), Dandim 0102/Pidie, Letkol Arh, Tengku Sony Sonatha SE MIP (tengah) bersama tim melihat secara langsung salah satu titik kegiatan TMMD Reguler 109 di jembatan Alue Bak Kruet Gampong Pulo Hagu, Kecamatan Padang Tiji, Pidie serta pembangunan penerobosan dan pelebaran jalan 11,5 KM, Selasa (13/10/2020) lalu. (SERAMBINEWS/IDRIS ISMAIL)

Selain itu, pembangunan ruas jalan ini sangat berdampak besar bagi akses ribuan petani. Sejak puluhan tahun sebelumnya jangkaun akses bagi para petani menjadi hambatan dalam menuju lokasi perkebunan. Malahan lewat pembangunan penrobosan dan pelebaran jalan ini telah membantu keterisolasian mereka dengan hamparan luas tanah yang dapat terus bertambah lokasi penggarapan lahan tidur di lereng perbukitan tersebut.

Termasuk bagi masyarakat Aceh yang hendak menikmati pesona objek wisata Lingkok Kuwieng yang kini masih menyimpan pesona wisata 'surga dunia'. Maka penerobosan ruas jalan ini memberi dampak besar baik untuk petani kebun maupun sektor wisata.

"Termasuk penyelesaian konflik tapal batas kedua wilayah Pidie dan Aceh Besar yang selama ini belum terjamah," beber Abusyik kepada Serambinews.com, Sabtu (17/10/2020).

Dansatgas TMMD reguler ke-109 Pidie yang juga Dandim 0102/Pidie Letkol Arh Tengku Sony Sontha SE MIP juga mengatakan, selain pembangunan penerobosan dan pelebaran badan jalan juga disertai dengan pembangunan satu unit jembatan di Aleu Bak Kruet 6 x 4,5 meter, pemasangan 8 titik pemasangan gorong-gorong di sepanjang 11,5 ruas jalan tersebut. Termasuk juga kegiatan tambahan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) serta penyuluhan kesehatan ditengah pandemi Covid-19, pertanian, Kamtibmas, serta Narkoba.

Yang terpenting dengan hadirnya penanganan ruas jalan sepanjang 11,5 KM itu dapat membuka keterisolasian masyarakat Padang Tiji sehingga ke depan lokasi ini menjadi tujuan pengembangan pusat perekonomian masyarakat lewat sektor kebun dan dunia parawisata.

"Semua kegiatan ini semata-mata wujud Kemanunggalan TNI dengan rakyat yang tetap terus dilakukan demi dan untuk rakyat," ujar Tengku Sony Sonatha kepada Serambinews.com, Sabtu (17/10/2020).

Kepala Desa (Keuchik) Gampong Pulo Hagu, Hanif Jailani (40) kepada Serambinews.com, Sabtu (17/10/2020) mengatakan, selama puluhan tahun hamparan 1.500 Ha digarap oleh ribuan petani baik dari Kecamatan Padang Tiji, Grong-grong, Pidie, Muara Tiga, Glumpang Tiga dan bahkan warga dari Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya. Rata-rata, saat ini para petani lebih mengembangkan jenis tanaman pisang barangan.

Menurut Hanif, Setiap kali panen dalam areal per 1 Ha petani mampu mendulang uang Rp 4-6 juta namun setelah adanya pembangunan peneronosan dan pelebaran ruas jalan 11,5 Km ini tentunya pengembangan sayap usaha akan bertambah karena akses jalan yang dapat dilintasi kendaraan roda empat sehingga pencapaian hasil panen untuk satu atau dua tahun ke depan lebih besar yaitu ditaksir mencapai Rp 15 juta hingga Rp 20 juta lebih dalam setiap pekannya.

"Ini tidak terlepas berkah dari kegiatan TMMD ke-109 sehingga keterisolasian jangkauan ini dapat membuka omzet pendapatan masyarakat lebih tinggi," kata Hanif Jailani.

Dengan dibukanya askes jalan ini dan juga pembangunan berbagai sarana umum melalui TMMD ke-109, besar harapan masyarakat di wilayah Pidie untuk mengembangkan berbagai hasil pertanian dan perkebunan karena makin mudahnya transportasi dengan terwujudnya jalan ini.

‘’Ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam mensejahterakan rakyatnya dalam pemerataan pembangunan melalui TMMD, menjadi harapan kita bersama dengan adanya TMMD ini, tidak ada lagi daerah yang sulit untuk melakukan aktivitas perekonomian, “ pungkas Letkol Tengku Sony Sontha.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved