Forum Internasional  

2 Tokoh Aceh, Munawar Liza dan Alfian Diundang ke Philipina jadi Panelis di Forum Internasional  

Munawar Liza Zainal, anggota tim perunding GAM di Helsinki, Finlandia dan aktivis antikorupsi di Aceh, Alfian tampil sebagai pembicara pada

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
JADI PEMBICARA DI FORUM INTERNATIONAL - Munawar Liza Zainal, anggota tim perunding GAM di Helsinki, Finlandia menjadi salah satu pembicara pada international conference yang berlangsung di Manila, Philipina, pada 17-19 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Kegiatan ini menghadirkan diplomat, akademisi, anggota parlemen dan beberapa pelaku dari berbagai negara yang mendapatkan perdamaian setelah konflik panjang seperti Aceh di Indonesia dan Bougainville di Papua Nugini. Termasuk mengundang pegiat perdamaian dunia.
  • Munawar Liza Zainal mendapat giliran berbicara pada diskusi panel 2 yang mengangkat tema Navigating the Transition: Approaches and Mechanism. Dalam kesempatan itu, Munawar memaparkan masa-masa awal transisi dari perang ke damai.

 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Munawar Liza Zainal, anggota tim perunding GAM di Helsinki, Finlandia dan aktivis antikorupsi di Aceh, Alfian tampil sebagai pembicara pada international conference yang berlangsung di Manila, Philipina.

Forum yang bertema “After the Peace Agreements: Bangsamoro and Beyond” ini digelar oleh Institute for Autonomy and Governance, sebuah organisasi di Manila, selama dua hari dari tanggal 17-19 November 2025.

Kegiatan ini menghadirkan diplomat, akademisi, anggota parlemen dan beberapa pelaku dari berbagai negara yang mendapatkan perdamaian setelah konflik panjang seperti Aceh di Indonesia dan Bougainville di Papua Nugini. Termasuk mengundang pegiat perdamaian dunia.

Munawar Liza Zainal mendapat giliran berbicara pada diskusi panel 2 yang mengangkat tema Navigating the Transition: Approaches and Mechanism. Dalam kesempatan itu, Munawar memaparkan masa-masa awal transisi dari perang ke damai.

Baca juga: Dari Panglima GAM ke Gubernur, Mualem Paparkan Transformasi Aceh Pascadamai di Panggung Global

Munawar yang merupakan anggota tim perunding GAM di Helsinki dan Wali Kota Sabang periode 2007-2012 ini juga menceritakan tentang pemilihan kepala daerah, lahirnya Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA), pendirian partai politik lokal, sampai pemilu pertama untuk pemilihan DPRA tahun 2009.

“Dari Aceh, ada pendalaman khusus, selain konflik yang agak serupa dengan Mindanao, juga perdamaian Aceh sudah bertahan selama 20 tahun, sehingga patut untuk dijadikan pengalaman tentang keberlangsungan perdamaian,” kata Munawar dari Manila kepada Masrizal, wartawan Serambi Indonesia di Banda Aceh, Kamis (20/11/2025).

“Setelah itu dilanjutkan dengan pendalaman tentang reintegrasi dan rekonsiliasi di Aceh dan Bougainville,” tambah Munawar.

Kemudian di Thematic Session yang bertema New Shapes of Power?: Fostering Transformative Governance, Alfian, Koordinator LSM Masyarakat Transparansi Aceh (MATA), memaparkan tentang tata kelola pemerintahan dan tata kelola anggaran di Aceh.

Alfian juga menekankan pentingnya pendidikan anti-korupsi untuk melestarikan perdamaian. Menurut Alfian, pentingnya keterlibatan perempuan dan generasi muda dalam mengawal perizinan pertambangan dan pengelolaan hutan.

Di panel 5, yang bertema From Rebel Chief to Chief Executives, dihadirkan dua tokoh lain. Yaitu, Anggota parlemen Moro Islamic Liberation Front (MILF), Uttoh Salem Cutan, dan Gubernur Aceh sekaligus Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, yang mengikuti secara daring via zoom.

Pada sesi ini, kedua panelis menceritakan tentang peran mereka dari kombatan di masa konflik menjadi pejabat pemerintah.

Idaman semua bangsa

Munawar Liza Zainal mengatakan berbagai negara di dunia saat ini, bukan hanya melirik tetapi sudah menjadikan solusi dialog untuk perdamaian sebagai prioritas utama menyelesaikan konflik.

Demikian juga Philipina, menyelesaikan konflik antara Manila dengan Mindanao pada tahun 2014, dikenal dengan CAB (Comprehensive Agreement on Bangsamoro), semacam MoU Helsinki di Aceh, kemudian melahirkan BOL (Bangsamoro Organic Law), serupa dengan UUPA.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved