Internasional
UEA dan Israel Sepakati Investasi Rp 44 Triliun, AS Sebagai Pemegang Kunci, Jadi Sejarah Lagi
Pejabat senior UEA menandatangani perjanjian kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan pejabat senior Israel pada Selasa (20/10/2020)
SERAMBINEWS,COM, DUBAI - Pejabat senior UEA menandatangani perjanjian kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan pejabat senior Israel pada Selasa (20/10/2020) setelah delegasi perdana mendarat di Tel Aviv.
Rencana juga diumumkan untuk dana investasi 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 44 triliun yang akan dikelola bersama dengan AS, untuk meningkatkan proyek sektor swasta di wilayah tersebut.
"Kami membuat sejarah dengan cara yang akan bertahan dari generasi ke generasi," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada pembukaan pertemuan.
"Saya pikir kunjungan delegasi tingkat tinggi dari UEA ... akan menunjukkan kepada rakyat kita, kawasan, dan seluruh dunia dari pertukaran yang bersahabat, damai, dan normal," ujarnya.
Delegasi UEA dipimpin oleh Menteri Ekonomi Abdullah bin Touq Al-Mari, dan Menteri Negara Urusan Keuangan Obaid Humaid Al-Tayer, lansir AFP, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: UEA Hukum Warga Asing Pemegang Visa Kadaluwarsa
Mereka ditemani oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan pejabat Amerika lainnya dalam penerbangan Etihad Airways dari Abu Dhabi ke bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv.
Mnuchin menggambarkan kunjungan itu sebagai peristiwa bersejarah.
“Dengan kemakmuran ekonomi yang lebih besar, muncul keamanan yang lebih kuat,” katanya.
"UEA, AS dan Israel "berbagi pandangan yang sama mengenai ancaman dan peluang di kawasan itu," kata Mnuchin.
Para pejabat menandatangani perjanjian yang mengizinkan warganya melakukan perjalanan bebas visa antara kedua negara, yang pertama di dunia Arab.
Israel memiliki perjanjian damai dengan Mesir dan Jordania, tetapi visa diperlukan untuk perjalanan.
Israel dan UEA juga menandatangani kesepakatan tentang perlindungan investasi dan sains dan teknologi, dan kesepakatan penerbangan sipil yang mengesahkan 28 penerbangan seminggu antara kedua negara.
Baca juga: UEA Sebut Kehadiran Tentara Turki di Qatar Akan Ganggu Stabilitas Timur Tengah
Al-Tayer mengatakan kesepakatan yang ditandatangani menawarkan peluang besar untuk mencapai kemakmuran baik bagi ekonomi kita, dan rakyat.
Seorang delegasi AS pada pertemuan itu, Adam Boehler, kepala Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional, mengatakan ketiga negara akan menyiapkan dana.
Awalnya diproyeksikan untuk mengumpulkan $ 3 miliar, untuk mendorong investasi sektor swasta dan kerjasama regional.
Bulan lalu, UEA dan Bahrain menjadi negara Arab pertama dalam seperempat abad yang menormalkan hubungan dan menjalin hubungan formal dengan Israel.
Baca juga: UEA akan Investasi Pariwisata di Aceh
"Abraham Accords" ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump menjelang pemilihan presiden bulan depan, dan ditandatangani selama upacara di Gedung Putih.(*)