Dari Ketua DPS Menjadi Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara
Razali Abu mulai belajar politik setelah Aceh memasuki masa damai yang ditandai dengan penandatanganan Mou Helsinki di Finlandia, 15 Agustus 2005
Razali Abu mulai belajar politik setelah Aceh memasuki masa damai yang ditandai dengan penandatanganan Mou Helsinki di Finlandia, 15 Agustus 2005. Setelah terbentuk Partai Aceh (PA) pascadamai tersebut, Razali ditunjuk Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PA Aceh Utara sebagai Ketua Dewan Pimpinan Sagoe (DPS) Kecamatan Lapang, Aceh Utara.
Namun, ketika itu tidak pernah terbersit oleh Razali untuk mengajukan dirinya sebagai calon legislatif. Bahkan, ketika ada yang mengajukan namanya dalam rapat partai untuk penentuan caleg yang akan diusung tiap kali pemilu, Razali selalu memiliki alasan untuk menolak. Ia lebih memilih mengajukan nama orang lain yang pantas.
Namun, sayangnya calon yang diusulkan belum terpilih. Karena itu, anak pertama dari empat bersaudara itu mulai mengamati dan melihat peluang untuk daerah pemilihan Lapang, Tanah Pasir, Meurah Mulia dan Samudera. “Saya diminta tokoh masyarakat Lapang dan sekitarnya untuk maju sebagai caleg pada pemilu 2019,” ujar Razali.
Ayah empat anak tersebut akhirnya berhasil memperoleh suara 3.390 suara dalam pemilu tahun lalu. Atas perolehan itu, Razali pada 2 September 2019 mengikuti pengucapan sumpah sebagai anggota DPRK Aceh Utara periode 2019-2024. Padahal, tidak terpikirkan olehnya bisa menduduki jabatan tersebut sebelumnya.
Dalam penyusunan alat kelengkapan dewan, lagi-lagi Razali mendapat kesempatan untuk menduduki jabatan Komisi III yang membidangi salah satunya Keuangan/Anggaran. Ketika masih usia remaja, Razali dikenal sebagai sosok pemuda yang pemberani.
Mendengar ada rekrutmen personel Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saat itu, pria kelahiran 11 November 1976 kemudian mengikuti latihan militer selama enam bulan di kawasan Desa Matang Sijuek, Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara yang dilatih eks Tripoli bersama ratusan pemuda lainnya. Dalam masa konflik, Razali juga dikenal sebagai personel yang pemberani. “Harapan saya, selama jadi dewan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat dapat saya perjuangkan,” pungkas Razali.(jaf)