Heboh Video Warga Gotong Keranda Mayat Lewati Sungai Menuju Pemakaman, Ini Kisah di Baliknya

Warga Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, lokasi video viral diambil disebut sudah terbiasa dengan kondisi ini.

Editor: Amirullah
Istimewa/Tangkapan layar
sebuah video viral di media sosial yang menunjukkan sejumlah warga menggotong keranda jenazah menyeberangi sebuah sungai. 

SERAMBINEWS.COM, PONOROGO - Warganet digegerkan dengan video warga menggotong keranda mayat melewati sungai dan jalan terjal.

Ternyata ada kisah di balik video viral ini. Apa saja faktanya?

Warga Terbiasa

Warga Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, lokasi video viral diambil disebut sudah terbiasa dengan kondisi ini.

Perangkat Wasis Nur Hidayat meminta video warga menggotong keranda jenazah di sungai ini tidak perlu dibesar-besarkan.

Menurut Wasis, warga sekitar tidak mempermasalahkan hal tersebut dan sudah menjadi tradisi sejak sekian lama.

Selain itu, Wasis menyebutkan meski sudah ada sejumlah alternatif jalan lain yang lebih mudah, namun warga memilih memotong melewati Sungai Seblumbung tersebut agar lebih dekat.

Baca juga: Meski Sudah Meninggal, Kasus Cai Changpan Jalan Terus, Polisi Periksa Anak Buah Menteri Yasonna

Baca juga: Viral Wanita Dilamar Dengan Mahar Uang Rp 300 juta, Emas, Beras 1 Ton, Kuda, Tanah, Mobil dan Rumah

Makam Kuno

Dikatakan Wasis, letak makam yang dituju ini jauh dari permukiman.

Lahan yang dituju disebutnya memang termasuk makam kuno.

Bahkan saat banjir pun, warga memilih menunggu air sungai surut baru menyeberangi dan tidak menuju jalan lain.

"Letak makam tersebut memang di pelosok dan merupakan makam kuno. Kalau dulu memang harus ke situ meskipun keadaan banjir, harus tunggu dulu hingga surut baru menyeberang," ucap Wasis, Rabu (21/10/2020).

Pernah Dibuatkan Jembatan

Untuk mengantisipasi hal tersebut, warga pun berinisiatif membuatkan jembatan dari bambu, namun saat banjir jembatan tersebut hanyut.

"Setelah itu ada warga yang mewakafkan tanah di timur sungai untuk dijadikan makam agar warga tidak harus menyeberangi sungai, sehingga makam yang lama mulai ditinggalkan," lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved