Internasional

ISIS Rencanakan Serang Arab Saudi, Menargetkan Pipa Minyak dan Perekonomian Kerajaan

Dalam pesan audio samar, kelompok ekstremis Daesh atau ISIS telah meminta para pengikutnya melancarkan serangan ke Kerajaan Arab Saudi.

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Kelompok ekstremis Daesh atau ISIS 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Dalam pesan audio samar, kelompok ekstremis Daesh atau ISIS telah meminta para pengikutnya melancarkan serangan ke Kerajaan Arab Saudi.

Para teroris itu akan menargetkan pipa minyak dan infrastruktur ekonomi di dalam Arab Saudi sebagai pembalasan dukungan Kerajaan untuk UEA dan normalisasi hubungan Bahrain dengan Israel.

Pernyataan itu, yang diposting di saluran Telegram grup, muncul ketika UEA secara resmi meratifikasi kesepakatan yang ditengahi AS, yang dikenal sebagai Abraham Accords.

Sehingga memungkinkan penerbangan komersial antara Israel dan negara Teluk itu untuk pertama kalinya, lansir ArabNews, Kamis (22/10/2020).

"Kerajaan mendukung normalisasi dengan membuka wilayah udaranya ke pesawat Israel dalam penerbangan ke Uni Emirat Arab," kata juru bicara Daesh, Abu Hamza Al-Quraishi dalam rekaman itu.

“Perjanjian normalisasi dianggap pengkhianatan terhadap Islam," katanya.

"Target kami banyak, dimulai dengan menyerang dan menghancurkan jaringan pipa minyak, pabrik, dan fasilitas yang menjadi sumber pendapatan bagi pemerintahan yang kejam ini,” tambahnya.

ISIS, yang pada puncaknya pada 2014 menguasai sebagian besar Timur Tengah yang mencakup sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, kehilangan semua wilayahnya pada Maret 2019.

Mereka menderita serangkaian kekalahan militer dan pemimpinnya, Abu Bakr Al-Baghdadi, tewas dalam operasi pimpinan AS pada Oktober 2019.

Karyawan perusahaan minyak Aramco berdiri di dekat instalasi yang rusak berat di pabrik pengolahan minyak Khurais Arab Saudi pada 20 September 2019
Karyawan perusahaan minyak Aramco berdiri di dekat instalasi yang rusak berat di pabrik pengolahan minyak Khurais Arab Saudi pada 20 September 2019 (AFP/File)

Baca juga: Arab Saudi Tunjuk Dubes Wanita Kedua, Amal Yahya Al-Moallimi Jadi Dubes Norwegia

Posisi penting Arab Saudi sebagai pengekspor minyak utama yang memberi makan ekonomi dunia berarti setiap serangan terhadap infrastrukturnya dapat menggema di seluruh dunia.

Meskipun sudah banyak yang terkuras, sisa-sisa kelompok tersebut terus menginspirasi serangan di seluruh wilayah, yang menyebabkan kekhawatiran kemungkinan kebangkitan kembali.

Namun, seruan terakhirnya untuk menyerang Kerajaan itu tidak mengejutkan.

Insiden teror yang memiliki semua ciri khas operasi ISIS telah terjadi di kota Qatif dan Riyadh dalam beberapa tahun terakhir ini.

Situs suci Islam tidak terkecuali.

Pada 2017, pasukan keamanan Saudi menggagalkan rencana penyerangan dekat Masjidil Haram di Makkah.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved