Sempat Tampar Mantan Istri yang Tolak Rujuk, Pria Paruh Baya Ini Pilih Mati, Tewas Gantung Diri
Seorang pria paruh baya di Kepuluan Meranti ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di pohon karet.
SERAMBINEWS.COM - Seorang pria paruh baya di Kepuluan Meranti ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di pohon karet.
Jenazah warga Dusun Pelita Jaya, Desa Nipah Sendanu, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau itu ditemukan pada Selasa (20/10/2020).
Pria berinisial S (48) itu diketahui nekat bunuh diri setelah sang mantan istri menolak untuk rujuk.
Polisi menduga, S mengalami depresi.
Berdasarkan penuturan keterangan dari saksi Sadiah selaku mantan istri korban, terungkap bahwa antara korban dan saksi sudah empat tahun bercerai.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK mengatakan kronologis penemuan jenazah pria berusia 48 tahun tersebut.
Pada Sabtu (17/10/2020) korban sempat mendatangi saksi Sadiah untuk rujuk kembali namun saksi menolak permintaan rujuk dari korban.
Penolakan itu membuat S emosi dan sempat melakukan kekerasan terhadap mantan istrinya dengan cara menampar ke wajah perempuan itu sebanyak satu kali.
Keributan pasangan mantan suami istri itu diadukan oleh Sadiah dan diselesaikan di tingkat desa bersama Bhabinkamtibmas Sungai Tohor Brigadir Ahmad Robi Fadhilah.
Baca juga: Terpidana Mati Cai Changpan Ditemukan Tewas Gantung Diri, Polisi: Ada Luka di Leher
Baca juga: Diduga Dipicu Cekcok dengan Istri, Kuli Bangunan di Aceh Singkil Ini Ditemukan Gantung Diri
Kapolres Eko menjelaskan, selanjutnya pada Senin (19/10/2020) sekira pukul 05.00 WIB saksi LF (anak kandung korban) ketika bangun tidur melihat pintu belakang rumahnya dalam kondisi tidak terkunci.
Lalu saksi melakukan pengecekan ke kamar korban dan menemukan satu unit handphone beserta dompet milik korban terletak di atas tempat tidur.
Sedangkan korban sudah tidak berada di dalam kamarnya.
Atas kejadian tersebut, saksi bersama-sama dengan keluarga dan masyarakat berupaya untuk melakukan pencarian terhadap korban hingga pada malam harinya.
Namun tidak kunjung menemukan keberadaan korban.
Selanjutnya, pada Selasa (20/10/2020) sekira pukul 07.00 WIB warga masyarakat kembali melanjutkan pencarian terhadap korban.