Berita Aceh Tenggara

Anggota DPRA Minta Penanganan Jangka Pendek & Panjang untuk Sungai Alas, Kaget Lihat Kisah Nek Nenok

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA ini mengatakan Pemkab Aceh Tenggara, minimal harus bertindak jangka pendek dengan menyediakan sarana yang aman

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
Serambi On TV
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA, Ali Basrah, angkat bicara terkait kisah Nek Nenok (70), warga Desa Terutung Payung, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara yang menyebrangi sungai menggunakan ban bekas bersama cucunya. 

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA ini mengatakan Pemkab Aceh Tenggara, minimal harus bertindak jangka pendek dengan menyediakan sarana yang aman, seperti sampan atau boat.

Laporan Asnawi Luwi |Aceh Tenggara

SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Anggota DPRA asal Aceh Tenggara, H Ali Basrah SPd MM, menanggapi perjuangan Nek Nenok (70) dan cucunya yang mengarungi derasnya Sungai Alas hanya pakai ban. 

Kegiatan yang mempertaruhkan nyawa ini hampir tiap hari dilakukannya saat menyeberang sungai tersebut menuju ke ladangnya demi mengais rezeki. Pasalnya, tak ada jembatan. 

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA ini mengatakan Pemkab Aceh Tenggara, minimal harus bertindak jangka pendek dengan menyediakan sarana yang aman, seperti sampan atau boat.

"Jangan ketika ada kejadian, baru ada tindakan dari Pemkab. 

Kita sangat prihatin melihat kondisi Nek Nenok dan cucunya yang harus mempertaruhkan nyawa mereka saat menyeberangi sungai tersebut demi mengais rezeki ke ladangnya. 

Maka langkah jangka pendek harus dilakukan Pemkab adalah membuat sampan atau perahu agar lebih aman dan nyaman ketika petani pergi ke ladang," kata Ali Basrah kepada Serambinews.com, Jumat (23/10/2020). 

Sedangkan untuk penanganan jangka panjang, kata Ali Basrah, mereka sebagai Anggota DPRA akan mencari solusi lain, misalnya mendorong Pemerintah Aceh untuk membangun jembatan yang permanen.

"Saya kaget melihat videonya dan ini resiko tinggi sekali apabila tenggelam. 

Ini merupakan tanggung jawab moral bagi kami Anggota DPRA dari Dapil 8 (Aceh Tenggara dan Gayo Lues)," kata mantan Wakil Bupati Aceh Tenggara ini.

Nek Nenok hendak menyeberangi aliran Sungai Alas sepanjang satu kilometer lebih menuju ladangnya akibat tidak ada jembatan. 
Nek Nenok hendak menyeberangi aliran Sungai Alas sepanjang satu kilometer lebih menuju ladangnya akibat tidak ada jembatan.  (For Serambinews.com)

Baca juga: VIDEO Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA Angkat Suara Terkait Nek Nanok, Minta Pemerintah Peduli

Baca juga: Dinkes Harapkan Keuchik Fungsikan Pustu, Tidak Boleh Tidak Aktif Lagi

Baca juga: Ini Bocoran Jadwal Pelantikan Nova Iriansyah Sebagai Gubernur Aceh

Baca juga: Daya Ledak Rudal Balistik baru Korea Utara Capai 3 Ton, Ini yang Diragukan Analis Pertahanan Rudal 

Kisah Nek Nenok

Seperti diberitakan Serambinews.com kemarin, menyeberangi Sungai Alas yang terkenal sangat ganas dan deras ini berisiko tinggi, bahkan nyawa taruhannya. 

Oleh karena itu, untuk mengarungi sungai yang pernah menjadi ikon Arung Jeram international ini membutuhkan nyali kuat dan hanya layak dilakukan kaum pria.

Begitu pun, beban ini harus dilakukan oleh seorang perempuan tua, Nenok, warga asal Desa Terutung Payung, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, bersama cucunya yang masih berusia delapan tahun. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved