Berita Luar Negeri

Daya Ledak Rudal Balistik baru Korea Utara Capai 3 Ton, Ini yang Diragukan Analis Pertahanan Rudal 

negara Korea Utara pimpinan Kim Jong Un tersebut memamerkan satu unit rudal balistik antarbenua (ICBM) baru yang berukuran super besar

Editor: Muhammad Hadi
Yonhap
Akhirnya Korea Utara Pamer Rudal Balistik Terbesar 

SERAMBINEWS.COM - Parade militer Korea Utara pada tanggal 10 Oktober lalu cukup membuat dunia was-was.

Pasalnya, negara pimpinan Kim Jong Un tersebut memamerkan satu unit rudal balistik antarbenua (ICBM) baru yang berukuran super besar.

Laporan terbaru menyebutkan bahwa ICBM milik Korea Utara ini memiliki muatan atau daya ledak mencapai 2,5 - 3 ton.

Dikutip Yonhap dari 38 North, sebuah situs AS yang memantau pergerakan Korea Utara, seorang pengamat memperkirakan bahwa ICBM baru Korea Utara memang memiliki daya ledak besar.

Baca juga: Pembunuh Kapal Induk Dikerahkan Dekat Taiwan, Rudal DF-17 China tak bisa Dilawan AS

Michael Elleman, analis pertahanan rudal senior di International Institute for Strategic Studies juga menyoroti adanya dugaan bahwa rudal balistik tersebut adalah palsu.

Karena sebelumnya gertakan semacam ini pernah juga dilakukan oleh pihak Pyongyang.

"Parade tersebut menunjukkan bahwa Hwasong-16 dapat meluncurkan muatan sekitar 2.500 hingga 3.000 kg ke target mana pun di daratan AS, itu hampir dua kali lipat bobot Hwasong-15 yang sekitar 1.500 kg saja," ungkap Elleman, seperti dikuitp Yonhap.

Baca juga: Kim Jong Un Pidato Sambil Pamer Rudal Balistik Baru, Korea Selatan Langsung Gelar Rapat Darurat

Pada parade militer yang diadakan untuk merayakan ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Buruh yang berkuasa.

Kim Jong Un dengan bangga memamerkan Hwasong-16, seri ICBM yang diakui dunia belum pernah terlihat sekalipun.

ICBM Hwasong-16 diarak menggunakan transporter erector launcher (TEL) dengan 22 roda.

Dari situ para pengamat yakin bahwa ICBM baru ini lebih panjang dari Hwasong-15 yang diangkut dengan TEL 18 roda.

Baca juga: Prancis Perpanjang Jam Malam, Hadapi Gelombang Kedua Covid-19

Elleman menyampaikan bahwa terlepas dari ukuran dan daya ledaknya yang besar, Hwasong-16 akan memiliki tingkat mobilitas yang terbatas.

Tidak hanya itu, rudal balistik itu juga dianggap terlalu riskan untuk diangkut dengan aman dalam kondisi berbahan bakar penuh.

"Rudal harus diisi bahan bakar di lokasi peluncuran setelah dipasang, proses ini membutuhkan waktu beberapa jam. Akibatnya, rudal akan rentan terhadap serangan sebelum peluncuran," tambah Elleman.

Baca juga: Dua Grup Mop-mop Tampil di Banda Aceh, Seni Lakon Tradisi Aceh yang Hampir Punah

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved