Berita Aceh Tamiang

Di depan Guru Besar Undip, Mursil Apresiasi Guru dan Berharap Diberi Penghargaan oleh Mendikbud

Bupati Aceh Tamiang Mursil kembali mengapresiasi inovasi para guru di masa pandemi Covid-19. Tanpa ragu, dia menilai kinerja para tenaga didik...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Mursil saat menyampaikan materi diskusi virtual yang diselenggarakan Universitas Diponegoro (Undip), Sabtu (24/10/2020). Inovasi dan kegigihan guru sudah layak diberi penghargaan Mendikbud. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANGBupati Aceh Tamiang Mursil kembali mengapresiasi inovasi para guru di masa pandemi Covid-19. Tanpa ragu, dia menilai kinerja para tenaga didik sangat layak diganjar penghargaan oleh Menteri Pendidikan.

Apresiasi ini disampaikan Mursil ketika dipercaya menjadi keynote speaker diskusi virtual yang digagas Departemen Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (Undip), Sabtu (24/10/2020).

Diskusi yang dibuka Plt Bupati Klaten Surjawanto Dwiatmoko ini mengusung tema kebijakan strategi membangun kehidupan (berbagai sektor) melawan Covid-19.

Dalam pemaparannya, Mursil menyampaikan Pemkab Aceh Tamiang memfokuskan dua sektor utama penanganan Covid-19, yaitu ekonomi dan pendidikan.

Dia mengatakan Pemkab Aceh Tamiang betul-betul memaksimalkan naiknya harga kelapa sawit dan karet sebagai mesin utama penggerak perekonomian.

Dua komoditas perkebunan itu diakuinya cukup memegang peranan penting karena merupakan potensi terbesar ekonomi masyarakat Aceh Tamiang.

“Faktor harga sawit dan karet ini sangat terbantu dengan penyaluran BLT dari pemerintah pusat. Bisa dibilang dampak ekonomi pada kuartal kedua ini tidak terlalu buruk,” kata Mursil yang berbicara virtual di aula Diskominfosan Aceh Tamiang.

Di sektor pendidikan Mursil bahkan berani menyebut pihaknya berada di posisi terdepan dalam melakukan inovasi. Mulai dari home visit, konsultasi belajar di masjid hingga peluncuran Tamiang Pande, diakuinya merupakan terobosan besar duia pendidikan di masa pandemi.

“Covid ini tidak melulu tentang yang buruk-buruk, tetap ada hikmahnya selama kita tetap berusaha. Buktinya aplikasi Tamiang Pande ini lahir di masa pandemi Covid, dan anak-anak semakin cinta masjid setelah rutin konsultasi belajar di masjid,” ungkapnya.

Mursil pun kembali menceritakan pengalamannya ketika menyaksikan para guru berkeliling ke rumah siswa membawa papan tulis menggunakan sepeda motor. Perjuangan yang sangat rentan menyebabkan kecelakaan lalu lintas itu selalu membuatnya haru.

“Saya pikir dengan segala perjuangan dan pengorbanan, para guru ini layak diberi penghargaan oleh Menteri Pendidikan. Tolong sampaikan ke pak menteri ya bu,” kata Mursil kepada moderator Dr Dra Tri Yuniningsih MSi.

Guru Besar Undip, Prof Sri Puryono dalam kesempatan itu mengaitkan pandemo Covid-19 dengan kekerasan terhadap wanita.

“Khususnya wanita pekerja rumah tangga. Kebijakan work from home membuat durasi pertemuan dengan majikan tinggi, dan ini menimbulkan celah pelecehan,” ungkapnya.

Diskusi virtual ini menghadirkan sejumlah dosen dari berbagai universitas negeri di Jawa dan beberapa ASN berprestasi, di antaranya Dr Neni sriwahyuni SST MSi, staf di Diskominfo Aceh Tamiang.(*)

Baca juga: Ketua Umum PAS : Kekosongan Wakil Bupati Salah Satu Faktor Penghambat Kepemimpinan Aceh Selatan

Baca juga: Cara Hemat Hilangan Komedo di Wajah Cukup Pakai Stroberi, Lengkap Cara Penggunaannya 

Baca juga: Miris! Dua Balita Tinggal Bersama Mayat Kedua Orang Tuanya yang Meninggal karena Keracunan Acar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved