Berita Bireuen
Dosen Umuslim Perkenalkan Teknologi Internet kepada Petani Tambak, Ini Tujuannya
Internet ini diterangkan kepada petani tambak udang vaname di Desa Jangka Mesjid, Jangka, Bireuen, Kamis (22/10/2020).
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Laporan Yusmandin | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Sejumlah dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen melaksanakan program pengabdian dengan kegiatan memperkenalkan teknologi Internet of Things (IoT).
Internet ini diterangkan kepada petani tambak udang vaname di Desa Jangka Mesjid, Jangka, Bireuen, Kamis (22/10/2020).
Ketua tim pengabdian masyarakat, Imam Muslem R Fikom Umuslim, melalui Kabag Humas, Zulkifli MKom kepada Serambinews.com mengatakan, perkenalan dan sosialisasi teknologi internet itu dilakukan mulai dari survei sampai pelaksanaan.
Tujuannya, lanjut Imam, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya kelompok warga produktif yang bergerak di bidang pangan.
Saat ini, perkembangan teknologi Internet of Things yang mana teknologi tersebut sangat besar peranannya dalam membantu meningkatkan hasil produksi tambak udang.
Baca juga: Subulussalam Geger! Alat Ritual Santet Ditemukan di Belakang Rumah Warga, Diduga Digunakan untuk Ini
Baca juga: Kakek Sulaiman Besuk Anaknya di Aceh Utara, Rumahnya di Samalanga Ludes Terbakar
Baca juga: Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Kebakaran Gedung Kejagung, Begini Respons Legislator PKB
Hasil pemantauan lapangan, selama ini petani tambak udang vaname menjalankan ekosistem perairan pada tambaknya dengan menggunakan teknik manual.
Mulai dari menghidupkan kincir air, pemberian pakan hingga pengontrolan kualitas air. Untuk itu, lanjut dia, pertemuan dengan petani tersebut berusaha untuk mengaplikasikan sistem IoT.
Program pengabdian, terangnya, diharapkan bisa berjalan dengan sukses dan dapat membantu petani dalam hal pengelolaan tambak secara modern.
Karena hasil program itu diharapkan nantinya masyarakat pelaku budidaya udang vaname paham teknologi otomatisasi tambak udang yang memiliki fitur tersebut.
"Adanya pemanfaatan teknologi internet diharapkan dapat mengontrol kincir air otomatis berdasarkan kadar Dissolved Oxygen (DO) yang ada dalam perairan tambak," jelas Imam Muslem.
Baca juga: VIDEO - Aksi Kejar-kejaran dan Penembakan Mobil Oknum Perwira Polisi yang Terlibat Kasus Sabu
Baca juga: Prakiraan Cuaca Barat Selatan Aceh 25 Oktober, Waspadai Gelombang Laut Tinggi dan Hujan
Baca juga: Tertangkap Bawa Sabu 16 Kg, Kapolda Riau Marah Besar Saat Tau Perwiranya Terlibat Narkotika
Penggunaan teknik baru tersebut juga dapat mencatat proses pemberian pakan melalui aplikasi smartphone, sehingga akan memudahkan pengontrolan jumlah persediaan dan pemberian pakan udang vaname oleh petani tambak.
Dedy Armiady yang anggota tim pengabdian menambahkan, teknologi (IoT) yang diperkenalkan berfungsi untuk mensuplai oksigen dalam perairan tambak dari kincir air.
"Selain itu juga, untuk membantu proses pencampuran karakteristik perairan tambak lapisan atas dan bawah serta sebagai pembantu proses pemupukan air tambak," terang Dedy Armiady.(*)
