AS Mendesak Pemimpin Armenia dan Azerbaijan Agar Mematuhi Gencatan Senjata

SERAMNBINEWS.COM, WASHINGTON - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendesak pemimpin Azerbaijan dan Armenia untuk mematuhi gencatan senjata yang ditengahi AS.

Dalam panggilan telepon terpisah dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Pompeo menekan para pemimpin itu untuk mematuhi komitmen mereka.

Terutama menghentikan permusuhan dan solusi diplomatik untuk menyelesaikan konflik Nagorno-Karabakh, lansir AFP, Selasa (27/10/2020).

Wakil Pompeo, Stephen Biegun, bertemu secara terpisah di Washington dengan menteri luar negeri kedua negara yang menyetujui gencatan senjata ketiga untuk menghentikan pertempuran selama sebulan.

Baca juga: Pertempuran Tetap Meletus di Nagorno-Karabakh, Azerbaijan dan Armenia Saling Tuduh Serangan

Tetapi kurang dari satu jam setelah gencatan senjata kemanusiaan yang akan dimulai pada pukul 08:00 pada Senin (26/10/2020), kedua negara saling menuduh melakukan pelanggaran.

Pompeo mengatakan kepada kedua pemimpin itu tidak ada solusi militer untuk konflik ini.

Bekas republik Soviet itu telah terkunci dalam konflik sejak 1990-an setelah separatis Armenia yang didukung oleh Yerevan merebut kendali atas provinsi pegunungan Nagorno-Karabakh.

Komunitas internasional terus mengakui daerah itu sebagai bagian dari Azerbaijan meskipun ada klaim dari Armenia.

Baca juga: Gencatan Senjata Prakarsa AS Tak Bertahan Lama, Azerbaijan dan Armenia Kembali Bertempur

Amerika Serikat adalah salah satu dari tiga anggota "Grup Minsk" yang bertanggung jawab atas diplomasi di Nagorno-Karabakh bersama dengan Rusia dan Prancis.

Armenia aktif secara politik di Amerika Serikat, yang juga memiliki hubungan strategis yang berkembang dengan Azerbaijan, penghasil minyak utama dan negara mayoritas Muslim langka yang bersahabat dengan Israel.(*)

Baca juga: VIDEO - Pasukan Azerbaijan Gempur Garis Depan Militer Armenia