Internasional

Gencatan Senjata Prakarsa AS Tak Bertahan Lama, Azerbaijan dan Armenia Kembali Bertempur

Pasukan Azerbaijan dan Armenia kembali bertempur di kawasan yang diperebutkan, Nagorno-Karabakh pada Senin (26/10/2020).

Editor: M Nur Pakar
AFP/ARIS MESSINIS
Seorang tentara Armenia berdiri sambil memperhatikan pasukan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, Minggu (25/10/2020). 

SERAMBINEWS.COM, YEREVAN - Pasukan Azerbaijan dan Armenia kembali bertempur di kawasan yang diperebutkan, Nagorno-Karabakh pada Senin (26/10/2020).

Keduanya saling menuduh melanggar gencatan senjata baru yang diumumkan sehari sebelumnya oleh AS pada Minggu (25/10/2020).

Gencatan senjata yang berlaku Senin *26/10/2020) pagi telah disepakati setelah pembicaraan yang difasilitasi oleh Amerika Serikat.

Itu adalah upaya ketiga untuk membangun gencatan senjata yang langgeng dalam gejolak konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Dua gencatan senjata yang ditengahi Rusia sebelumnya, termasuk satu gencatan senjata akhir pekan lalu, pecah segera setelah kedua belah pihak saling menyalahkan atas pelanggaran.

Gencatan senjata baru juga dengan cepat ditentang oleh tuduhan dari kedua belah pihak, lansir AFP, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Armenia dan Azerbaijan Sepakati Gencatan Senjata Mulai Hari Ini

Kementerian Pertahanan Azerbaijan menuduh bahwa pasukan Armenia menembaki permukiman Azerbaijan dan posisi tentara Azerbaijan di sepanjang garis depan.

Bahkan, dekat perbatasan Armenia-Azerbaijan menggunakan berbagai senjata kecil, mortir, dan howitzer.

Pejabat militer Armenia membantah tuduhan tersebut dan pada gilirannya menuduh pasukan Azerbaijan melakukan penembakan di wilayah timur laut Nagorno-Karabakh dan daerah lainnya.

Otoritas separatis di Nagorno-Karabakh juga menuduh Azerbaijan menargetkan kota Martuni dengan jet tempur.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyebut klaim tentang penggunaan jet tempur sebagai informasi yang salah dan bersikeras Azerbaijan mematuhi perjanjian gencatan senjata.

Nagorno-Karabakh terletak di Azerbaijan tetapi telah berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia yang didukung oleh Armenia sejak perang di sana berakhir pada tahun 1994.

Baca juga: VIDEO - Pasukan Azerbaijan Gempur Garis Depan Militer Armenia

Pertempuran terbaru yang dimulai 27 September 2020 melibatkan artileri berat, roket, dan drone, menewaskan ratusan orang dalam eskalasi terbesar. permusuhan atas wilayah separatis selama lebih dari seperempat abad.

Menurut pejabat Nagorno-Karabakh, 974 tentara mereka dan 37 warga sipil telah tewas dalam bentrokan.

Pihak berwenang Azerbaijan belum mengungkapkan kerugian militer, tetapi mengatakan pertempuran itu telah menewaskan 65 warga sipil dan melukai 300 lainnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved