Internasional

Iran Kecam Washington, Minta PBB Tindak Tegas AS Yang Telah Memicu Munculnya Ekstremisme

Menteri Luar Negeri Iran, Senin (26/10/2020) mengecam AS atas perang yang dilancarkan ke negaranya sejak 2001.

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran, Senin (26/10/2020) mengecam AS atas perang yang dilancarkan ke negaranya sejak 2001.

Iran mendesak PBB untuk mengambil tindakan tegas terhadap AS yang terus memelihara permusuhan dengan negaranya secara sepihak.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif berpidato di depan Majelis Umum pada Senin (26/10/2020) untuk menandai peringatan 75 tahun badan dunia itu.

Saat bersamaan Amerika Serikat terus berusaha untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran, seperti dilansir AP.

"Delapan perang yang dimulai Amerika Serikat sejak 2001, di bawah alasan perang melawan teror, telah mengakibatkan hilangnya ratusan ribu nyawa tak berdosa," kata Zarif dalam video conference.

"Tindakan AS itu telah membuat banyak masyarakat dan keluarga yang hancur ... dan memicu munculnya ekstremisme yang belum pernah terjadi sebelumnya," tambahnya.

"Sudah waktunya untuk mengubahnya, menyelamatkan darah dan harta Amerika, dan menyelamatkan dunia dari kesengsaraan berkepanjangan," katanya.

"Perserikatan Bangsa-Bangsa kita, pada usia 75 tahun, perlu berkomitmen kembali untuk berdiri bersatu melawan unilateralisme dan perang," harapnya.

Baca juga: VIDEO - Iran Tawarkan Perundingan Damai Atas Konflik Azerbaijan dan Armenia

Iran diam-diam mendukung Amerika Serikat setelah serangan 11 September 2001 dalam menggulingkan rezim ekstremis Taliban dari Afghanistan, tetapi hubungan dengan cepat memburuk.

Presiden Donald Trump telah memberlakukan sanksi sepihak terhadap Iran, berharap untuk mengakhiri dukungan rezim ulama terhadap kelompok paramiliter di wilayah tersebut.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Trump gagal membujuk Dewan Keamanan untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran.

Bahkan, menghadapi keraguan dari sekutu dekat karena berpendapat bahwa Washington dapat memicu sanksi PBB terhadap Teheran.

KTT virtual untuk peringatan 75 tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa dibuka pada 21 September 2020.

Baca juga: HRW Kutuk Iran, Dakwaan Terhadap Dua Pembela HAM Ditambah, Keduanya Masih Jalani Hukuman

Tetapi dengan banyak negara yang melanggar pedoman untuk menyimpan alamat mereka di bawah tiga menit, maka harus dihentikan dan sisa pidato berlangsung pada Senin (26/10/2020).

Sebagian besar alamat tercatat sebelumnya dan tidak diperbarui selama sebulan terakhir, menurut sumber PBB.(*)

Baca juga: Setiap Empat Menit, Satu Warga Iran Meninggal Akibat Virus Corona

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved