Berita Aceh Singkil
Intip! Lokan Krispi Sarang Buaya di Aceh Singkil, Laku Terjual Hingga ke Belanda
Sementara sang istri Asniar membantu membersihkan wadah yang digunakan membuat lokan krispi.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nur Nihayati
Sementara sang istri Asniar membantu membersihkan wadah yang digunakan membuat lokan krispi.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Hermansyah segera mengaduk adonan tepung menggunakan mixer.
Sesaat kemudian tepung dicampur lokan (kerang sungai). Setelah diaduk lalu digoreng minyak panas.
Kurang dari 15 Penduduk Pulo Sarok, Singkil, Aceh Singkil, itu telah selesai memasak lokan krispi, Rabu (28/10/2020).
Setelah dingin lokan krispi dimasukan ke dalam kemasan plastik dengan berat 1 ons. Lalu ditempel merk jadilah lokan krispi made in Hermansyah.
Sementara sang istri Asniar membantu membersihkan wadah yang digunakan membuat lokan krispi.
Baca juga: Ibu Muda Korban Pemerkosaan Residivis Sudah Bisa Diajak Bicara, Luka di Tangan Mulai Sembuh
Baca juga: Per 28 Oktober 2020, Bertambah Empat Warga Lhokseumawe yang Suspek Covid-19
Baca juga: VIDEO - Viral Sebut Sulit Lepaskan Kebiasaan Ngedot Hingga Remaja, Gadis Ini Terlihat Seperti Balita
Laki-laki PNS itu memanfaatkan waktu libur kerja untuk membuat lokan krispi.
Awalnya ia memulai membuat lokan krispi agar daerahnya memiliki makanan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh.
Selebihnya iba kepada warga yang harus bertaruh nyawa mengambil lokan di sungai Singkil, tempat buaya bersarang. Sebab lokan berukuran kecil kurang laku di pasaran.
Atas dasar itulah lokan berukuran kecil yang tak laku dipasaran dibeli untuk diolah menjadi oleh-oleh khas Aceh Singkil.
"Ide awal agar ada oleh-oleh khas Singkil. Kedua lokan kecil tak laku, kami beli," ujarnya.
Tak dinyana lokan krispi buatnya laris manis. Menjadi oleh-oleh khas Aceh Singkil serta cemilan.
Uniknya lagi lokan yang berasal dari tempat buaya bersarang itu, berkat rasa serta kemasan menarik menjadi makanan kelas premium.
Pasarnya mini market di Singkil, oleh-oleh ke seluruh Nusantara, bahkan laku dijual ke Belanda dan Timur Tengah.