Internasional
Jamaah Umrah Luar Negeri Dilarang Pakai Ihram Saat Tiba di Arab Saudi, Weqaya Tentukan Asal Negara
Negara mana saja yang diizinkan datang ke Arab Saudi, akan ditentukan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Arab Saudi (Weqaya).
SERAMBINEWS.COM, MEKKAH - Jamaah umrah dari luar negeri dilarang memakai bau Ihram saat tiba di Arab Saudi.
Negara mana saja yang diizinkan datang ke Arab Saudi, akan ditentukan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Arab Saudi (Weqaya).
Begitu tiba, mereka juga harus menjalani karantina selama tiga hari di hotel, kata Dr. Amr Al-Maddah, Kepala Perencanaan dan Strategi di Kementerian. Haji dan Umrah.
Dia mengatakan di akhir masa tinggal hotel, perusahaan umrah masing-masing akan mengantarkan ke “Miqat” untuk memakai baju Ihram dan melanjutkan ibadah mereka, lansir ArabNews, Selasa (27/10/2020).
Pada fase ketiga dimulainya kembali Umrah, yang dimulai pada 1 November, jamaah dari seluruh dunia akan diizinkan memasuki Kerajaan.
Sekitar 20.000 jamaah, penduduk dan pengunjung dapat melakukan ibadah setiap hari di tengah langkah-langkah jarak sosial yang ketat.
Baca juga: Arab Saudi Batasi 10.000 Jamaah Umrah Luar Negeri Per Minggu, Sertifikat Negatif Covid-19 Diwajibkan
Al-Maddah mengatakan Weqaya memantau situasi pandemi Covid-19 di setiap negara untuk membantu menginformasikan pihak berwenang terkait sebelum kedatangan jamaah Umrah.
Pejabat tersebut menyampaikan rincian ini pada lokakarya virtual pada Senin (261/0/2020).
Dia mengatakan aplikasi Eatmarna telah diunduh sekitar 3 juta kali dan lebih dari 1,4 juta orang telah mengajukan izin.
Disebutkan, izin sudah diberikan kepada 1 juta lebih pemohon untuk umrah dan shalat di Masjidil Haram.
Al-Maddah mengatakan jika terjadi peningkatan infeksi, pihak berwenang dapat membatasi jumlah jamaah di titik mana pun.
Baca juga: Arab Saudi Kecam Penerbitan Ulang Kartun Nabi Muhammad, Tolak Hubungan Islam dengan Terorisme
Dia mengatakan asuransi kesehatan adalah wajib untuk memastikan perawatan kesehatan yang memadai bagi jamaah jika terjadi infeksi COVID-19 atau masalah kesehatan lainnya.
Al-Maddah mengatakan Weqaya akan menentukan negara mana yang dapat mengirim jemaah haji tergantung dari jumlah infeksi.
Dia meyakinkan bahwa perusahaan umrah Arab Saudi akan diberikan pembaruan secara rutin.(*)
Baca juga: Milisi Houthi Akui Targetkan Serangan ke Bandara Jizan dan Pangkalan Khamis Arab Saudi