Bantuan Sosial

Nek Nenok yang Gigih Mengarungi Sungai dapat Bantuan Pelampung & Sembako dari Brimob Polda Aceh

Sedangkan suaminya yang tua sudah lama sakit-sakitan, sehingga Nek Nenok menggantikan peran suaminya untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidu

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Wadanki Kompi 4 Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Aceh, Ipda Irwansyah Putra Pelis, menyalurkan bantuan sembako dan pelampung kepada Nek Nenok (70) dan cucunya Warga Terutung Payung, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, Kamis (29/10/2020). 

Laporan Asnawi Luwi I Aceh Tenggara

SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Satuan Kompi 4 Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Aceh, menyalurkan bantuan sembako dan pelampung kepada Nek Nenok (70) dan cucunya, warga Terutung Payung, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, Kamis (29/10/2020).

Sumah alias Nek Nenok mendapatkan bantuan sembako dan pelampung pengaman diri di Sungai Alas yang langsung diserahkan Wadanki Kompi 4 Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Aceh, Ipda Irwansyah Putra Pelis.

Danki Kompi 4 Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Aceh, Iptu Faisal Naim melalui Wadanki, Ipda Irwansyah Putra Pelis, kepada Serambinews.com dalam rilisnya, Kamis (29/10/2020) mengatakan bantuan itu diberikan untuk membantu perekonomian Sumah alias nek Nenok yang memiliki seorang suami bernama Syarifuddin (73), yang memiliki riwayat sakit sesak nafas yang sudah lama di deritanya, dan mengakibatkan Sumah harus bekerja mencari nafkah sendiri, untuk menghidupi enam orang anak dan lima cucu yang tinggal serumah dengan Sumah.

Baca juga: Azerbaijan: Serangan Rudal Armenia di Nagorno-Karabakh Tewaskan 21 Orang

Baca juga: Mau Tahu Apakah Anda Lulus Seleksi CPNS Kemenag Aceh, Lihat Pengumumannya di Website Ini

Baca juga: Sosok Presiden Perancis Emmanuel Macron, Nikahi Nenek 67 Tahun hingga Hina Islam dan Nabi

Mereka berharap agar kita saling membantu dan gotong royong dalam menolong orang-orang yang tidak mampu.

Seperti diberitakan sebelumnya,
Menyeberangi Sungai Alas yang terkenal sangat ganas dan deras ini berisiko yang tinggi, bahkan nyawa taruhannya.

Oleh karena itu, untuk mengarungi sungai yang pernah menjadi ikon Arung Jeram international ini membutuhkan nyali kuat dan hanya layak dilakukan kaum pria.

Begitu pun, beban ini harus dilakukan oleh seorang perempuan tua, Nenok, warga asal Desa Terutung Payung, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, bersama cucunya yang masih berusia delapan tahun.

Namun, apa yang dilakukan perempuan tua yang dikenal Nek Nenok atau Sumah bersama cucunya itu bukan untuk menyalur hobi, sebagaimana pecinta Arung Jeram.

Tetapi untuk mengais rezeki. Bagaimana tidak, Nek Nenok dengan semangat dan kegigihannya yang hanya menggunakan ban bekas, mengarungi sungai yang sangat dalam, deras, dan ganas ini.

Ia bersama cucu rutin menyeberangi sungai ini saat pergi ke ladang, pasalnya di tempatnnya tinggal tak ada jalan dan jembatan untuk menyeberangi sungai ini.

Resiko yang sangat tinggi, bahkan mengancam nyawanya dan cucunya tak membuatnya gentar demi mencari rezeki ke ladang.

Padahal biasanya sungai ini hanya bisa dilalui pakai perahu karet atau boat.

Sedangan Nek Nenok, ketika pergi ke ladangnya seluas 2.500 meter itu, harus menyeberangi aliran Sungai Alas menggunakan ban bekas tanpa pengaman tambahan lainnya.

Di satu ban bekas itu barang dan cucunya dia letakkan dan kemudian dia peluk ban bersama cucunya ketika menyeberang Sungai Alas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved