Berita Internasional

Sungguh Diluar Nalar! Delapan Pemuda di India Rudapaksa Kambing Bunting hingga Ternak Itu Mati

Pemilik ternak itu tidak terima dan melapor ke polisi setelah mengetahui kambingnya tewas karena tindak kekerasan.

Editor: Ibrahim Aji
NST.com
Kambing bunting dirudapaksa delapan pemuda hingga tewas di India. 

Pemilik ternak itu tidak terima dan melapor ke polisi setelah mengetahui kambingnya tewas karena tindak kekerasan.

SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI- Entah apa yang ada dalam pikiran delapan pemuda di India ini.

Hanya demi menyalurkan nafsu sahwatnya, seekor kambing harus menjadi korban.

Perbuatan menjijikan ini terjadi di Haryana Nuh, Mewat, India.

Menyadur dari India Times, delapan pria menjadi tersangka terbunuhnya seekor kambing yang tengah bunting (hamil).

Mereka diduga sudah melakukan pemerkosaan kepada kambing malang tersebut secara brutal.

Kambing milik Aslu tersebut tewas dengan beberapa luka di tubuhnya.

Baca juga: Biadab! Ayah Tega Setubuhi Anak Kandung di Aceh Besar, Tersangka Diringkus di Abdya

Pemilik ternak itu tidak terima dan melapor ke polisi setelah mengetahui kambingnya tewas karena tindak kekerasan.

Polisi pun langsung meneliti lebih lanjut dan melakukan autopsi terhadap kambing yang menjadi korban.

Aslu melaporkan bahwa kambingnya telah diperkosa hingga tewas oleh pria bernama Savakar, Haroon, Jaffar, dan lima orang pria yang belum diketahui identitasnya.

Pihak kepolisian telah mengategorikan kasus ini dalam kasus pelanggaran tak wajar dan kejahatan melukai atau membunuh ternak.

Inspektur Vipin Kumar berkata, "Autopsi dilakukan di rumah sakit hewan pemerintah setempat."

Baca juga: Ayah Bejat Perkosa Anak Kandung, Perbuatan Biadab Itu Terjadi Sejak Kembang Berumur 11 Tahun

"Sampel cairan dari binatang telah dikirim ke laboratorium forensik negara bagian di Madhuban."

Dalam ilmu psikologi, berhubungan intim dengan binatang masuk dalam kategori kelainan seksual.

Kelainan ini kerap disebut zoophilia, sebuah istilah yang diambil dari bahasa Yunani.

Zoion berarti hewan dan philia bermakna cinta.

Pengidapnya digambarkan memiliki perasaan atau perilaku seks yang menggebu-gebu terhadap hewan.

Perasaan seksual ini biasanya berfokus pada hewan piaraan seperti anjing atau hewan ternak seperti domba atau kambing.

Baca juga: Pengendara Sepeda Jepang Hadapi Dakwaan, Menjadi Yang Pertama Ditangkap

Pada abad ke-20, zoophilia diidentifikasi oleh American Psychiatric Association (APA) sebagai bentuk paraphilia atau bentuk disfungsi seksual dan psikologis sesat.

Bentuk lain dari zoophilia adalah bestiality.

Perbedaaannya, pengidap zoophilia adalah orang-orang yang benar-benar memiliki romantisme cinta pada hewan.

Sementara bestiality adalah orang-orang yang menggunakan hewan untuk kepuasan seksual mereka tanpa memperhatikan kesejahteraan hewan.

Teori psikodinamika dalam psikologi menyatakan, pengidap zoophilia maupun bestiality melakukan penyimpangan karena adanya hambatan atau ketidakmampuan menyalurkan dorongan seksual pada objek seksual yang lazim.

Perilaku mengalihkan pemenuhan dorongan seksual ke objek lain itu biasanya terbentuk sejak masa kanak-kanak.

Baca juga: Tragis! Tiga Bocah Diseret Arus Sungai Saat Mencari Kerang, Satu Meninggal, Dua Selamat

Penyembuhan penyimpangan seksual ini tergolong sulit dan mahal.

Selain itu, dari sejarah penanganan gangguan dan penyimpangan seksual, terapi yang dilakukan dapat dikatakan tidak manusiawi.

Banyak penderita penyimpangan seksual yang diterapi dengan disetrum.

Oleh karena itu, pendidikan seksual yang memadai dan jelas dari orang tua kepada anak-anaknya dapat membantu mencegah munculnya kelainan seksual di masa depan.

Bagaimanapun juga, pencegahan jauh lebih murah ketimbang pengobatannya.(*)

Artikel ini sudah tayang di Grid.ID dengan judul "Parah Banget, Kambing Hamil Ini Dirudapaksa 8 Orang hingga Tewas! Rupanya Kelainan Seksual Melibatkan Hewan sudah Terbentuk sejak Usia Dini"

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved