Terdakwa Vina Menangis Sesunggukan Saat Bertemu Putrinya

Majelis hakim Pengadilan Negeri Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, memeriksa terdakwa RS alias Vina (27) dalam persidangan

Editor: bakri
SERAMBINEWS/ZAINUN YUSUF
Momen terdakwa Vina membelai bocah perempuan berumur sekitar tiga tahun, yang tidak lain adalah buah hati semata wayangnya. 

BLANGPIDIE - Majelis hakim Pengadilan Negeri  Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, memeriksa terdakwa RS alias Vina (27) dalam persidangan Selasa (27/10/2020) lalu. Saat jeda pemeriksaan di pengadilan, Vina dipertemukan dengan putri semata wayangnya. Lalu dia mencium bocah berumur 3 tahun itu seraya menangis sesunggukan. 

Dia melepas rindu setelah tidak bertemu dengan anak semata wayangnya sekitar 5 bulan terakhir,  sejak Juli 2020 atau setelah terbongkar kasus dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan uang miliaran rupiah.

Mantan karyawati sebuah Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Blangpidie itu didakwa terlibat kasus tindak pidana penipuan dan penggelapan uang nasabah berjumlah Rp 7,115 miliar.

Tujuh kali sidang sebelumnya, terdakwa Vina tidak bisa dihadirkan di ruang sidang karena pertimbangan ada pandemi Covid-19, namun sidang kali ini Vina bisa dihadirkan di ruang sidang.

Sebelumnya, Vina mengikuti jalannya persidangan secara  virtual melalui video conference dari Lembaga Pemsyarakatan (Lapas) Kelas IIB Blangpidie di Desa Alue Dama, Kecamatan Setia, tempat ia di tahan.

Momen sangat mengharukan terlihat di luar sidang, saat jeda. Memasuki shalat Zuhur dan makan siang Pimpinan sidang, Zulkarnain SH MH menskor sidang, lalu terdakwa Vina dibawa ke luar.

Saat kelar dari pintu, terdakwa Vina melihat bocah perempuan berumur sekitar tiga tahun, yang tak lain buah hatinya. Sang anak memang dibawa Fajri alias Aji (suami Vina), ibu kandung Vina, dan salah seorang anggota keluarganya. Mereka berada di luar ruang sidang, dekat sebuah warung kopi yang masih dalam kompleks pengadilan berlokasi di Desa Padang Baru.

Segera saja, Vina melambaikan tangan ke buah hatinya untuk mendekat. Lalu, anggota keluarganya pun membawa bocah perempuan itu mendekati sang ibu. Vina segera merangkul, memeluk, dan mencium anak perempuannya sambil menangis sesunggukan. Wajah mantan karyawati bank BUMN ini basah dengan airmata.

Dia melepas rindu setelah tidak bertemu dengan anak semata wayangnya sekitar 5 bulan terakhir atau sejak Juli 2020. Pemandangan sangat mengharukan ini disaksikan sejumlah pengunjung, anggota keluarga, termasuk pihak pengacara.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan beberapa anggota kepolisian tetap mengawal terdakwa Vina. Sambil dipangku bocah perempuan itu dibawa Vina menuju pintu sel di samping Kantor PN Blangpidie.

Vina diperkenankan duduk di sebuah kursi plastik dekat pintu sel di pengadilan tersebut. Sekali-kali ia mengusap lembut rambut sang bocah seraya menatap wajahnya.

Momen tersebut membuat haru sejumlah pengunjung yang melihat, terutama ibu kandung Vina dan beberapa anggota keluarganya yang sengaja datang ke PN Blangpidie, Selasa siang.

Beberapa pengunjung mencoba menghibur sang bocah tersebut dalam pelukan Vina. “Sabar nak, ya. Ibu sekolah dulu, ya. Nanti juga pulang ke rumah,” kata salah seorang perempuan dewasa yang berdiri di samping Vina yang juga tampak menangis. Setelah waktu jeda usai, Vina dibawa masuk ke ruang sidang untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

Momen mengharukan kembali terjadi setelah terdakwa usai menjalani sidang pemeriksaan Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB. Sang anak perempuan yang masih tetap berada di kompleks pengadilan, segera dipanggil dan dipangkunya. Vina duduk lesehan di atas permukaan rumput depan warung kopi yang masih dalam kompleks.

Dia terlihat menghibur anaknya, didampingi suami, Fajri dan ibu kandungnya. Kali ini, sang bocah tampak gembira bertemu sang ibu. Tidak lama kemudian, Vina pun harus meninggalkan orang-orang dicintainya untuk kembali dibawa ke Lapas Kelas II Blangpidie di Desa Alue Dama, Kecamatan Setia, tempat ia ditahan.

Sebelum meninggalkan lokasi,Vina kembali mencium sang buah hati, seraya pamit dengan merangkul tangan suami dan menunduk menyalami ibu kandung yang masih lesehan di atas permukaan rumput halaman belakang PN Blangpidie. Dia kembali memakai baju tahanan warna oranye dan tangannya pun diborgol. Saat Vina memasuki mobil tahanan, ibu kandung Vina menatap dari kejauhan dengan berlinang air mata.(nun)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved