Internasional

Prancis Tangkap Dua Orang Terkait Serangan Mengerikan di Gereja Nice

Polisi Prancis telah melakukan dua penangkapan baru dalam penyelidikan atas serangan mengerikan gereja di Nice yang menewaskan tiga orang.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Valery HACHE
Polisi Prancis mengamankan area sekitar gereja Notre-Dame de l'Assomption Basilica di Nice, Prancis, Sabtu (31/10/2020). 

SERAMBINEWS.COM, PARIS - Polisi Prancis telah melakukan dua penangkapan baru dalam penyelidikan atas serangan mengerikan gereja di Nice yang menewaskan tiga orang.

Pihak berwenang berusaha memahami profil tersangka pembunuh, sumber peradilan mengatakan pada Minggu (1/11/2020).

Pihak berwenang menahan enam orang untuk diinterogasi untuk memahami apakah terkait dengan Brahim Issaoui Tunisia, yang menurut jaksa penuntut melakukan amukan pisau pada Kamis (28/10/2020) pagi di Basilika Notre-Dame.

Sejauh ini masih belum jelas apakah dia mendapat bantuan dari luar untuk serangan itu, yang oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron digambarkan sebagai tindakan teror Islam.

Juga yang terbaru dari serangkaian serangan dalam beberapa pekan terakhir ini di Prancis.

Baca juga: Saat Kemarahan ke Prancis Meningkat, Ribuan Muslim Dari Pakistan Hingga Palestina Turun ke Jalan

Pria yang ditahan berusia 25 dan 63 tahun yang ditangkap pada Sabtu (31/10/2020) di kediaman seseorang yang ditahan sehari sebelumnya, sumber pengadilan mengatakan kepada AFP.

Tiga orang lainnya yang ditahan sebelumnya atas dugaan hubungan dengan Issaoui masih ditahan.

Issaoui ditembak polisi beberapa kali dan saat ini dalam kondisi serius di rumah sakit.

Penyidik ​​tidak dapat menanyai dia dan motivasi masih juga belum jelas.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ada orang lain yang terlibat, apa motivasinya datang ke Prancis dan kapan ide ini mengakar dalam dirinya," kata sumber lain yang dekat dengan penyelidikan.

Sumber itu mengatakan informasi dari dua telepon miliknya dan juga penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas Tunisia akan sangat menentukan dalam penyelidikan tersebut.

Baca juga: VIDEO - MUI Serukan Boikot Produk Prancis, Berikut Daftarnya yang Beredar dan Melekat di Indonesia

Para penyelidik yakin Issaoui melakukan perjalanan secara ilegal ke Eropa melalui pulau Lampedusa di Mediterania Italia pada 20 September 2020.

Dia tiba di pelabuhan Bari di daratan Italia pada 9 Oktober sebelum datang ke Nice hanya dua hari sebelum serangan.

Prancis berada di ujung tanduk setelah republikasi kartun Nabi Muhammad pada awal September 2020 oleh mingguan Charlie Hebdo.

Diikuti dengan serangan di luar kantor sebelumnya dan pemenggalan seorang guru dan serangan di Nice.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved